Bapanas menyampaikan bahwa penyaluran bansos beras disetop sementara pada 8-14 Februari 2024. Hal ini sebagai upaya pemerintah untuk menghormati Pemilu dan menepis kabar politisasi bansos.
Menko Airlangga mengatakan, tujuan pemberian bantuan pangan untuk melindungi daya beli masyarakat. Khususnya kepada 22 juta penerima bantuan pangan di Indonesia.
Menjelang pencoblosan Pemilu 2024, pemerintah gencar menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada warga. Salah satu alasannya untuk menjaga tingkat inflasi akibat kenaikan harga pangan.
Pemerintah akan menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 200 ribu pada Februari 2024. Rencananya, uang tunai tersebut akan disalurkan kepada 18 juta penduduk Indonesia.
Sebanyak 22 juta keluarga akan terima bansos beras hingga Juni 2023. Bantuan itu bertujuan untuk menstabilkan harga pangan yang kini naik karena keterbatasan stok dan adanya fenomena El Nino.