Saham emiten tambang emas kompak melesat pada perdagangan siang ini, Selasa (16/4). Kenaikan tersebut terjadi di tengah memanasnya tensi geopolitik antara Israel dan Iran.
Emiten alat berat dan pertambangan Grup Astra, PT United Tractors Tbk (UNTR) membantah perihal kabar rencana mengakuisisi perusahaan pertambangan milik Grup Rajawali, PT Archi Indonesia Tbk.
Emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) berencana membentuk bisnis baru di segmen non batu bara yakni bisnis pertambangan emas hingga pasir silika.
PT Indika Energy Tbk (INDY) teken facility agreement senilai US$ 250 juta bersama dengan anak-anak perusahaan. Langkah itu untuk pengembangan tambang emas.
Pembangkit listrik berbahan bakar ganda ini berfungsi untuk mendukung operasional tambang bawah tanah PT Freeport. Seiring dengan cadangan yang menipis, penambangan Freeport kini di bawah tanah.
Bumi Resources Minerals, melalui anak usahanya, PT Citra Palu Minerals, memproduksikan emas hanya dari satu pabrik yang berkapasitas 500 ton bijih per hari di Palu.
Merdeka Copper berencana menggunakan dana hasil private placement untuk mengembangkan kegiatan usaha serta memiliki kesempatan untuk melaksanakan potensi ekspansi.
Pada 2022, Archi Indonesia akan berupaya menjaga performa bisnis dengan terus menjalankan kegiatan eksplorasi, aktivitas pertambangan, dan penjualan di bisnis hilir.