Keran Ekspor CPO Dibuka Kembali, Kemendag Siapkan Aturan Baru

Tia Dwitiani Komalasari
19 Mei 2022, 19:47
Petugas mengawasi penurunan kontainer berisi minyak goreng curah dari kapal tol laut saat tiba di Pelabuhan Tenau Kupang, NTT, Selasa (10/5/2022). Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mendapatkan kiriman 300 ton minyak goreng curah dan 800 ton gula pas
ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/YU
Petugas mengawasi penurunan kontainer berisi minyak goreng curah dari kapal tol laut saat tiba di Pelabuhan Tenau Kupang, NTT, Selasa (10/5/2022). Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mendapatkan kiriman 300 ton minyak goreng curah dan 800 ton gula pasir dari Kementerian Perhubungan yang diperuntukan bagi masyarakat umum dan pelaku UMKM di provinsi itu.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk membuka lagi keran ekspor CPO dan produk turunannya mulai Senin (23/5). Langkah ini dilakukan setelah melihat adanya penambahan pasokan dan penurunan harga imbas larangan ekspor pada April lalu.

Menanggapi hal itu Plt Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Veri Anggriono mengatakan akan segera menyiapkan aturan mengenai pencabutan larangan CPO tersebut. Sebelumnya, aturan larangan ekspor dibuat berdasarkan Permendag no. 22-2022.

“Setelah mendengar berita tersebut, kami langsung siapkan peraturannya,” kata Veri kepada Katadata.co.id, Kamis (19/5).

Peraturan tersebut akan mengatur ketentuan pembukaan kembali ekspor CPO dan produk turunannya secara rinci. Namun demikian, Veri enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai Permendag tersebut.

Sementara itu, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyambut baik keputusan Presiden Joko Widodo yang akan membuka keran ekspor CPO dan produk turunannya mulai 23 Mei 2022. Namun demikian, kebijakan tersebut berpotensi untuk menurunkan harga CPO global.

Sekretaris Jenderal Gapki Eddy Martono optimistis CPO dan produk turunannya dari Indonesia masih diminati oleh pasar global. Hal itu karena permintaan minyak nabati dunia sedang tumbuh didorong oleh terbatasnya pasokan dari produsen utama.

Saat ini, harga CPO di pasar ekspor melonjak secara tahunan. Gapki mendata rata-rata harga CPO setelah biaya logistik dan asuransi (cost, insurance, and freight/Cif) di Rotterdam, Belanda mencapai US$ 1.813 per ton per Maret 2022. Angka tersebut naik 62,45% dari harga CPO Cif Rotterdam per Maret 2021 senilai US$ 1.116 per ton. 

Eddy mengatakan, pembukaan keran ekspor CPO bisa mempengaruhi harga global. Sebab, pembukaan ekspor akan menambah pasokan minyak nabati dunia.  "Kemungkinan harga (CPO) internasional akan turun, walaupun mungkin tidak signifikan," kata Eddy. 

 
Presiden Joko Widodo memutuskan untuk membuka lagi keran ekspor bahan baku minyak goreng mulai Senin (23/5). Langkah ini dilakukan setelah melihat adanya penambahan pasokan dan penurunan harga imbas larangan ekspor pada April lalu.

Selain itu, Jokowi juga mempertimbangkan nasib para pekerja industri sawit yang berjumlah 17 juta orang. Meski ekspor dibuka, namun pemerintah tetap akan mengawasi pasokan minyak goreng kepada masyarakat.

"Saya putuskan ekspor minyak goreng akan dibuka lagi pada Senin 23 Mei 2022," kata Jokowi dalam konferensi pers, Kamis (19/5).

Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), harga minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Pasar Spot Medan ditutup turun 1,34% menjadi Rp26.453,87 per kilogram (kg) pada perdagangan Rabu, 18 Mei 2022, dari penutupan sehari sebelumnya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...