Rupiah Menguat Pasca Kenaikan Suku Bunga The Fed

Abdul Azis Said
28 Juli 2022, 10:01
Teller memegang mata uang Dolar AS dan Rupiah di sebuah tempat penukaran uang, Jakarta, Rabu (6/7/2022). Kurs Rupiah ditutup Rp14.999 per Dolar AS pada perdagangan Rabu (6/7) hari ini, melemah 0,03 persen ketimbang posisi penutupan perdagangan kemarin (5/
ANTARA FOTO/Subur Atmamihardja/wsj/foc.
Teller memegang mata uang Dolar AS dan Rupiah di sebuah tempat penukaran uang, Jakarta, Rabu (6/7/2022). Kurs Rupiah ditutup Rp14.999 per Dolar AS pada perdagangan Rabu (6/7) hari ini, melemah 0,03 persen ketimbang posisi penutupan perdagangan kemarin (5/7) pada Rp 14.994 per dolar AS.

">Nilai tukar rupiah dibuka menguat 72 poin ke level Rp 14.938 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Rupiah berhasil menguat sekalipun  bank sentral AS kembali mengumumkan kenaikan suku bunga 75 bps pada pertemuan semalam.

Mengutip Bloomberg, rupiah berbalik melemah dari posisi pembukaan ke arah Rp 14.955 pada pukul 09.15 WIB. Namun ini belum menyentuh level penutupan kemarin Rp 15.010 per dolar AS.

Mayoritas mata uang Asia lainnya terpantau menguat pagi ini. Yen Jepang memimpin penguatan terhadap dolar AS 0,78% disusul won Korsel 0,69%, yuan Cina 0,18%, peso FIlipina 0,12%, dolar Taiwan 0,07%, ringgit Malaysia 0,08% dan dolar Singapura 0,03%. Sebaliknya, rupee India melemah 0,17% bersama baht Thailand dan dolar Hong Kong 0,01%.

Analis Bank Mandiri, Reny Eka Putri, menyebut kenaikan bunga acuan The Fed 75 bps semalam tidak akan signifikan melemahkan rupiah. Nilai tukar diperkirakan bergerak di rentang Rp 14.950-Rp 15.030 per dolar AS.

"Perdagangan valas global dipengaruhi kebijakan The Fed yang sesuai ekspektasi. Kenaikan ini tampaknya sudah priced in sehingga direspon positif oleh pasar," kata Reny dalam riset nya, Kamis (28/7).

Bank sentral AS (The Fed) kembali mengerek bunga 75 bps pada pertemuannya semalam. Ini merupakan kenaikan bunga dalam empat bulan beruntun sejak Maret. Dengan demikian, bunga acuan sudah dinaikkan 225 bps.

Pengaruhnya ke rupiah juga tidak akan signifikan pasalnya The Fed memberi sinyal untuk memperlambat kenaikan bunga atau tidak seagresif dua bulan terakhir yang kenaikannya 75 bps. Pembuat kebijakan The Fed akan kembali bertemu pada September untuk menentukan arah kebijakannya.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...