Pengusaha Minta Pemerintah Lobi Tiongkok & India soal Ekspor Batu Bara

ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/foc.
Alat berat beroperasi di kawasan penambangan batu bara Desa Sumber Batu, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Rabu (8/7/2020). Ekspor batu bara ke India dan Tiongkok turun tajam akibat pandemi corona.
Editor: Ekarina
14/8/2020, 22.29 WIB

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM mencatatkan realisasi ekspor batu bara Indonesia hingga Juni masih melemah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini dikarenakan, pandemi corona ikut mempengaruhi permintaan komoditas emas hitam tersebut.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu bara Direktorat Jenderal Minerba Kementerian ESDM Sujatmiko, mengatakan volume ekspor batu bara periode Januari hingga Mei 2020 menurun 10% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang mencapai 193,82 juta ton.

Sementara, hingga Mei 2020 realisasi volume ekspor batubara Indonesia mencapai 175,15 juta ton dengan nilai sebesar US$ 7,77 miliar. "Ekspor sampai Mei 175,15 juta ton," ujar dia

Tak hanya dari volume, nilai ekspor periode Januari hingga Mei 2020 turun  18 % dibandingkan realisasi ekspor pada periode yang sama di tahun 2019 yang mencapai US$ 9,46 miliar.

Adapun penurunan kinerja ekspor disebabkan oleh berkurangnya permintaan batu bara dari negara pengguna serta anjloknya harga jual harga akibat pandemi Covid-19 dan rendahnya harga minyak di pasar global.

Harga batu bara acuan pada Agustus 2020 tercatat sebesar US$ 50,34 per ton, turun 3,5% dari bulan sebelumnya yang sebesar US$ 52,16 per ton.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan