Nasib Suram Ekonomi Eropa jika Putin Setop Ekspor Gas Alam Rusia

123rf.com
Ilustrasi sanksi Rusia - Eropa - Amerika.
Penulis: Happy Fajrian
15/3/2022, 14.09 WIB

Di sisi inflasi, skenario di mana aliran gas melalui Ukraina dihentikan akan mendongkrak inflasi sebesar 0,7 poin persentase pada perkiraan inflasi kawasan euro pada Desember 2022.

“Jika harga gas naik lebih lanjut karena aliran pipa gas dari Rusia ditutup, perkiraan inflasi utama kami bisa naik hingga 1,3 pp, dengan kemungkinan juga perpindahan signifikan ke harga inti,” kata Stehn.

"Di Inggris, kami memperkirakan kisaran 22% hingga 90% untuk kenaikan harga gas pada Oktober di bawah tiga skenario, menandakan risiko dua sisi di sekitar asumsi kami saat ini sebesar 55%," ujarnya.

Batas harga energi Inggris akan ditinjau oleh regulator negara itu pada Oktober. Mulai 1 April tahun ini, batas tersebut akan naik 54% dari level sebelumnya menjadi £ 693 ($ 906) per tahun untuk memperhitungkan melonjaknya harga energi bahkan sebelum invasi Rusia ke Ukraina.

Asumsi dasar Goldman adalah kenaikan harga sebesar 55%, lainnya akan diumumkan pada Oktober dengan kemungkinan kenaikan harga sebesar 90% jika terjadi penghentian impor total.

Prospek lonjakan harga energi lebih lanjut telah memicu kekhawatiran akan periode “stagflasi”, di mana ekonomi global dilanda inflasi yang tinggi di samping pertumbuhan ekonomi yang lambat dan pengangguran yang tinggi.

Rusia Butuh Pasar Eropa

Di sisi lain, Rusia diyakini tidak akan menghentikan ekspor gas ke Eropa sepenuhnya. Sebab ekspor gas ke Eropa merupakan salah satu sumber pendapatan utama negara ini, apalagi di tengah terus menyusutnya sumber pendapatan lainnya seiring berbagai sanksi yang dijatuhkan.

“Meskipun Moskow membuat kesepakatan baru dengan Cina lalu untuk memasok CNPC China dengan tambahan 10 miliar meter kubik gas per tahun, pembangunan pipa baru untuk mengalirkan pasokan ini membutuhkan waktu 2-3 tahun,” kata kepala Ahli strategi Eropa di BCA Research, Mathieu Savary.

Sementara itu, Rusia harus mengandalkan penjualannya ke Eropa untuk mendanai serangan militernya di Ukraina dan memastikan stabilitas domestik. Simak databoks berikut:

Savary menyarankan, bagaimanapun, bahwa ancaman Novak masih menyoroti risiko gangguan pasokan energi Eropa, yang akan terus memberikan tekanan ke atas pada harga gas alam dalam waktu dekat.

“Sampai premi risiko dalam harga minyak dan natgas menghilang, biaya energi yang tinggi akan menyebabkan periode stagflasi di Zona Euro,” ujarnya.

Halaman: