Batu Bara Indonesia Diburu Eropa, Produsen Bersiap Genjot Produksi

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (14/5/2022).
21/6/2022, 17.44 WIB

Ketua Indonesian Mining and Energy Forum (IMEF) Singgih Widagdo mengatakan di tengah tingginya harga dan peluang permintaan batu bara dari negara Eropa, sejumlah pelaku usaha akan mengajukan revisi RKAB.

Walau begitu, Singgih menyebut perusahaan akan tetap berhitung sebelum mengajukan revisi RKAB. Salah satu poin yang akan diperhitungkan yakni berapa lama kondisi harga tinggi batu bara akan bertahan.

"Menaikkan produksi misalnya dari 30 juta ton ke 35 juta ton, dan penambahan jumlah alat berat. Sebatas itu. Kalau harus buat investasi baru seperti membuat tambahan pelabuhan angkut sepertinya tidak," kata Singgih kepada Katadata.co.id.

Selain itu, Singgih menambahkan, sebelum memutuskan untuk melakukan ekpor ke Eropa, pemerintah dan para pelaku usaha diminta memperhitungkan kualitas batu bara, kondisi stok batu bara dan juga pelabuhan muat. Saat ini harga batu bara di pasar ICE Newcastle berada di level US$ 394,75 per ton.

Adapun permintan batu bara dari Eropa umumnya berada pada kualitas di atas 5.500 kcal per kg atau bahkan di atas 6.000 kcal per kg. Sementara mayoritas batu bara Indonesia berada pada angka 4.000 kcal per kg sampai 5.000 kcal per kg.

Dengan permintaan kualitas yang dibutuhkan, Singgih menyebut tidak semua pelaku usaha batu bara dalam negeri bisa melakukan ekspor ke negara Eropa. Simak databoks berikut:

Menurut Singgih, apabila ekspor ke sejumlah negara Eropa jadi dilakukan, perusahaan yang paling mampu melakukan hal tersebut adalah perusahaan yang memiliki Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara yang selanjutnya (PKP2B).

PKP2B adalah perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan perusahaan berbadan hukum Indonesia untuk melakukan kegiatan usaha pertambangan batubara. "Yang paling mampu seperti PT Arutmin dan PT Kaltim Prima Coal (KPC)," sambung Singgih.

Melansir laporan dari Minerba Data One Indonesia (MODI) Kementerian ESDM per hari Selasa (21/6), realisasi produksi batu bara mencapai 282,14 juta ton dari 663 juta ton target produksi hingga akhir tahun.

Sementara realisasi ekspor 98,55 juta ton dari target 497, 2 juta ton dan realisasi DMO 53,03 juta ton dari target tahun 2022 sejumlah 165, 7 juta ton.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu