Transisi Bisnis Perusahaan Migas Asing Ikut Tekan Produksi Minyak RI

Dok. Chevron
Ilustrasi pengeboran migas.
23/11/2022, 15.39 WIB

Indonesia telah lama menjadi negara net importer atau pengimpor bersih minyak seiring dengan kapasitas produksi nasional yang terus menurun sedangkan konsumsi terus meningkat.

Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto mengatakan saat ini Indonesia harus mengimpor minyak sebesar 850.000 barel per hari (bph) untuk mencukupi konsumsi nasional sebanyak 1,4 juta bph. Penurunan salah satunya disebabkan oleh menurunnya kapasitas perusahaan migas internasional seperti ExxonMobil, Chevron, Shell, BP, dan ENI.

Merosotnya lifting minyak secara konsisten telah terjadi sejak 2020 dengan penurunan rata-rata hingga 25%. Tren penurunan itu disebut terjadi karena adanya manuver perusahaan yang beralih pada investasi ke sektor energi baru dan terbarukan.

"Pemain-pemain besar seperti ExxonMobil, Chevron, Shell, BP, dan ENI sejak 2020 yang lalu terus menurun rata-ratanya hampir 25%," ujarnya dalam The 3rd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2022, Rabu (23/11).

Salah satunya faktornya karena persoalan perubahan iklim dan kenaikan suhu bumi global sehingga semua beralih di investasi energi baru dan terbarukan "Hari ini kita impor kurang lebih 850 ribu barel per hari. Ini menjadi masalah karena harga minyak mentah fluktuatif," ujarnya menambahkan.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu