Minyaknya Disita Amerika, Iran Balas Tahan Kapal Tanker Yunani

ANTARA FOTO/Teguh prihatna/Lmo/foc.
Ilustrasi kapal tanker.
Penulis: Happy Fajrian
28/5/2022, 11.26 WIB

Pasukan Iran menangkap dua kapal tanker Yunani tak lama setelah Amerika Serikat (AS) menyita minyak mentah Iran dari kapal tanker Pegas di lepas pantai Yunani. Sebelumnya Teheran telah memperingatkan bahwa mereka akan mengambil tindakan tegas atas tindakan AS tersebut.

“Angkatan Laut Pengawal Revolusi hari ini (Jumat 27/5) menangkap dua kapal tanker Yunani karena pelanggaran di perairan Teluk,” kata sebuah pernyataan angkatan laut Iran yang dikutip oleh kantor berita negar Iran, IRNA, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (28/5).

Meski begitu IRNA tidak memerinci lebih lanjut terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh kapal tanker Yunani. Kementerian Luar Negeri Yunani mengatakan helikopter angkatan laut Iran mendarat di kapal berbendera Yunani, Delta Poseidon, yang berlayar 22 mil laut dari pantai Iran, di perairan internasional, kemudian menyandera awak kapal, di antaranya dua warga Yunani.

Dikatakan bahwa insiden serupa terjadi di kapal berbendera Yunani lain di dekat Iran, tanpa menyebutkan nama kapal itu. Kemlu Yunani mengatakan bahwa kedua tindakan tersebut melanggar hukum internasional dan Yunani telah memberi tahu sekutunya, serta melapor kepada duta besar Iran di Athena.

Pihak berwenang Yunani bulan lalu menyita Pegas berbendera Iran, dengan 19 awak Rusia di dalamnya, di dekat pantai pulau selatan Evia terkait dengan sanksi Uni Eropa (UE) terhadap Rusia atas invasi Ukraina.

Amerika kemudian menyita kargo minyak Iran yang disimpan di atas kapal dan berencana untuk mengirimkannya ke negaranya menggunakan kapal lain.

Pegas kemudian dibebaskan, tetapi penyitaan itu memicu ketegangan di tengah upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir yang ditinggalkan pemerintah Amerika Serikat di bawah mantan Presiden Donald Trump.

Sebelumnya pada hari Jumat, Nour News, yang berafiliasi dengan badan keamanan negara Iran, mengatakan di Twitter: "Setelah penyitaan sebuah kapal tanker Iran oleh pemerintah Yunani dan transfer minyaknya ke Amerika, #Iran telah memutuskan untuk mengambil hukuman. tindakan melawan #Yunani."

Kantor berita semi-resmi Iran Tasnim kemudian mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan: "Ada 17 kapal Yunani lainnya di Teluk Persia, yang dapat disita oleh Pengawal Revolusi jika Yunani melanjutkan kenakalannya."

"Sumber informasi juga menekankan bahwa Yunani harus mengambil tindakan kompensasi terhadap kapal tanker minyak Iran sesegera mungkin," kata Tasnim.

Sebuah sumber keamanan maritim mengatakan kapal tanker lain yang disita pada hari Jumat adalah Prudent Warrior berbendera Yunani. Operatornya, perusahaan pelayaran yang berbasis di Yunani, Polembros

Perusahaan itu mengatakan bahwa telah terjadi "insiden" dengan salah satu kapalnya, tanpa merinci, menambahkan bahwa mereka melakukan segala upaya untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Kelompok advokasi AS United Against Nuclear Iran (UANI), yang memantau lalu lintas kapal tanker terkait Iran melalui pelacakan kapal dan satelit, mengatakan Prudent Warrior membawa muatan minyak Qatar dan Irak, sementara Delta Poseidon memuat minyak Irak. “Setiap kapal membawa sekitar satu juta barel,” katanya.

"Ini seharusnya memiliki implikasi langsung pada negosiasi JCPOA (nuklir Iran) dan selanjutnya mengulur peluang untuk menghidupkan kembali kesepakatan," kata kepala staf di UANI Claire Jungman.

Seorang juru bicara Armada Kelima AS di Bahrain mengatakan pihaknya mengetahui penyitaan yang dilaporkan dan sedang menyelidikinya. “Iran memanggil utusan Swiss, yang mewakili kepentingan AS di Teheran, untuk memprotes penyitaan minyak Pegas,” kata kementerian luar negeri Iran.

"Iran menyatakan keprihatinan mendalam atas pelanggaran terus menerus pemerintah AS terhadap hukum internasional dan konvensi maritim internasional," kata media pemerintah mengutip kementerian luar negeri.

IRNA mengutip Organisasi Pelabuhan dan Maritim Iran yang mengatakan kapal tanker itu mencari perlindungan di sepanjang pantai Yunani setelah mengalami masalah teknis dan cuaca buruk. Mereka menyebut penyitaan kargo tersebut sebagai pembajakan.

Amerika Serikat pada hari Rabu menjatuhkan sanksi pada apa yang digambarkannya sebagai jaringan penyelundupan minyak dan pencucian uang yang didukung Rusia untuk Pasukan Quds Pengawal Revolusi.

Pada 2019, Iran menangkap sebuah kapal tanker Inggris di dekat Selat Hormuz karena dugaan pelanggaran laut dua minggu setelah pasukan Inggris menahan sebuah kapal tanker Iran di dekat Gibraltar. Teheran menuding kapal tersebut akan mengirimkan minyak ke Suriah yang melanggar sanksi UE. Kedua kapal itu kemudian dibebaskan.