PLN Tawarkan Investasi Dua Proyek PLTS Terapung Total 200 MW

ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/hp.
Petugas memeriksa panel surya terapung sebelum peresmian Pembangunan pertama PLTS Terapung Cirata di kawasan Waduk Cirata, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (17/12).
18/10/2022, 19.35 WIB

PLN menawarkan kerja sama investasi pengembangan 2 pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung dengan total kapasitas 200 megawatt (MW) di Waduk Gajah Mungkur yang berlokasi di Kabupaten Wonigiri, Jawa Tengah dan Waduk Karangkates di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Pembangunan PLTS terapung di dua waduk tersebut diharap dapat meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) guna mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca berbasis Nationally Determined Contribution (NDC) sebesar 31% pada 2030.

Direktur Manajemen Proyek dan EBT, Wiluyo Kusdwiharto menjelaskan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2021 - 2030, PLN akan gencar menambah kapasitas pembangkit EBT. Salah satu jenis pembangkit yang akan dikembangkan adalah PLTS.

"Dua PLTS yang ditawarkan PLN, ini akan menjadi salah satu tulang punggung kelistrikan Jawa dan sebagai pengganti dari PLTU yang akan dipensiunkan oleh PLN," ujar Wiluyo dalam rangkaian Stated-Owned Enterprises (SOE) International Conference di Bali pada Selasa (18/10).

Melalui subholding PLN Indonesia Power (PLN IP), proyek PLTS terapung dengan kapasitas 100 MW di Bendungan Gajah Mungkur akan masuk ke dalam sistem kelistrikan Jawa Bali. Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra mengajak para investor untuk ikut serta dalam proyek PLTS terapung Gajah Mungkur.

Pihaknya menargetkan PLTS ini dapat beroperasi pada 2025."Saat ini PLN sudah menyelesaikan pra studi kelayakan dengan target selesai pada tahun ini," tutur Edwin.

Selain PLN IP, melalui subholding PLN Nusantara Power (PLN NP), PLN juga telah menginisiasi proyek strategis PLTS terapung berkapasitas 100 MW yang berlokasi di Bendungan Karangkates. Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah menyebutkan PLTS terapung ini juga akan masuk ke dalam sistem kelistrikan Jawa Bali.

PLTS ini ditargetkan beroperasi pada tahun 2025. "PLTS ini akan menjadi salah satu PLTS terbesar di Jawa Timur dan akan membantu pasokan listrik di Jawa bagian timur dan juga Bali," kata Ruly.

Sebelumnya, PLN melalui anak usahanya PLN Nusantara Power telah membangun PLTS Terapung Cirata di Jawa Barat. PLTS yang sedang dalam tahapan konstruksi dan berkapasitas 145 MW ini disebut-sebut akan menjadi PLTS Terapung terbesar di Asia Tenggara.

Sindikasi tiga bank internasional yaitu Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), Societe Generale dan Standard Chartered Bank telah mendanai pembangunan PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara ini dengan nilai sekitar US$ 140 juta atau setara Rp 2,15 triliun.

Dua Proyek Jumbo PLTS Terapung Singkarak dan Saguling

PLN juga tengah membangun PLTS terapung Singkarak dan Saguling dengan kapasitas masing-masing pembangkit sebesar 50 megawatt (MW) dan 60 MW dengan total investasi US$ 104,95 juta atau Rp 1,6 triliun dengan kurs Rp 15.400/US$.

Pengembangan dua Proyek Stategis Nasional atau PSN ini merupakan salah satu wujud pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) di dalam negeri sekaligus upaya mendorong transisi energi.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan pengembangan PLTS Terapung Singkarak ditargetkan beroperasi atau Commercial Operation Date (COD) pada 2025. Sementara PLTS Terapung Saguling COD pada 2024.

“Kami berharap proyek ini mampu memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam pengembangan bisnis EBT di Indonesia,” kata Darmawan.

PLTS Terapung Singkarak bakal menutupi 0,33% total luas Danau Singkarak yang memiliki lebar 107,8 km&³2; dan merupakan danau terluas kedua di Pulau Sumatra setelah Danau Toba di Provinsi Sumatra Utara.

Sedangkan untuk PLTS Terapung Saguling akan menggunakan 1,69% dari total luas permukaan waduk. Waduk yang terletak di Kabupaten Banding Barat, Jawa Barat ini memiliki luas 5.600 hektare dengan volume tampungan awal 875 juta meter kubik air.

Saat beroperasi, daya listrik dari PLTS Terapung Singkarak akan disalurkan melalui interkoneksi 150 kV ke Gardu Induk (GI) Padang Panjang 150 kV. Sementara itu, energi listrik yang dihasilkan PLTS Terapung Saguling akan dialirkan melalui interkoneksi 150 kV ke GI Rajamandala.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu