Adapun saham batubara yang menarik dilirik menurut Samuel Sekuritas yaitu PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan rekomendasi beli atau buy. Hingga akhir tahun, target harga untuk saham PTBA berada di level Rp 2.900 per saham, sedangkan untuk ADRO berada di level Rp 1.530.

“Dari sisi balance sheet (kedua emiten) cukup sehat dan efisiensi lebih baik,” kata Dessy.

Selain itu, dilihat dari sisi ekspor, kinerja ADRO cukup besar atau sekitar 80%. Sedangkan untuk PTBA, emien saat ini sedang mendorong kinerja pasar ekspornya di Asia.

Melansir RTI, pada pembukaan perdagangan Kamis (24/6) saham PTBA dibuka moderat dari penutupan sebelumnya di level Rp 2.050 per saham. Begitu juga dengan saham ADRO yang dibuka pada level Rp 1.260 per saham.

Periode Januari-Maret 2021, Adaro membukukan laba bersih US$ 71,74 juta atau naik 26,9% dari periode yang sama tahun lalu yakni US$ 98,17 juta. Capaian tersebut seiring pendapatan emiten yang turun 7,79% menjadi US$ 691,97 juta.

Pendapatan ADRO sebagian besar berasal dari penjualan batubara kepada pihak ketiga khususnya ke pasar ekspor sebanyak US$ 512,29 juta. Sedangkan untuk penjualan di pasar domestik senilai US$ 140,35 juta. Adapun untuk segmen bisnis jasa pertambangan berkontribusi sebanyak US$ 22,34 juta atau sekitar 3,2% terhadap total pendapatan kuartal I-2021.

Sementara itu, PTBA membukukan penurunan laba bersih sebanyak 44,4% menjadi Rp 500,52 miliar di kuartal I-2021. Capaian tersebut dipicu pendapatan emiten yang turun 22,02% menjadi Rp 3,99 triliun secara tahunan (yoy). 

Halaman: