Kinerja saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melemah 0,49% ke level Rp 10.125 per saham jelang pengumuman laporan kinerja semester I 2024 pada Selasa (24/7) sore ini.
Melansir data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham BBCA merosot 0,49% pada penutupan sesi pertama. Pada Rabu (24/7) saham BBCA ditutup pada level Rp 10.175 per saham.
Dari awal perdagangan, saham bank berkapitalisasi besar itu sudah berada di zona merah dengan harga Rp 10.100 per saham sebagai level terendah. Saham BBCA diperdagangkan dalam rentang 10.100 sampai dengan 10.175 per saham.
Volume saham yang diperdagangkan tercatat 8,03 juta dengan nilai transaksi Rp 81,45 miliar. Sementara frekuensi perdagangannya mencapai 3.453 kali. Diikuti kapitalisasi pasar BBCA sebesar Rp 1.248,16 triliun.
Bukukan Kinerja Positif
Menelisik jejak kinerja keuangannya, BBCA membukukan kinerja keuangan yang positif di kuartal I 2024 dengan mencatatkan laba bersih Rp 12,9 triliun. Laba ini tumbuh 11,7% secara tahunan atau year on year (yoy).
Pertumbuhan laba bersih perusahaan disokong oleh penyaluran kredit sebesar Rp 835,7 triliun. Penyaluran kredit ini naik 17,1% yoy pada Maret 2024. Sementara rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) berada di level 1,9%.
BCA juga menorehkan laba bersih Rp 24,2 triliun, atau naik 34% yoy pada semester I 2024. Artinya laba bank swasta terbesar di Indonesia ini rata-rata naik dua digit secara tahunan. Namun pada periode tersebut, total kredit BCA naik satu digit atau 9% yoy menjadi Rp 735,9 triliun pada semester I 2023.