Indonesia memiliki komitmen untuk meningkatkan porsi pembangkit listrik berbahan bakar energi baru dan terbarukan (EBT). Ini merupakan upaya mendorong transisi energi melalui EBT dalam rangka menghasilkan energi yang ramah lingkungan.
Hal itu tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030. Pada 2030, porsi pembangkit listrik EBT ditargetkan akan mencapai 28,87 GW atau 29% dari total kapasitas pembangkit listrik sebesar 99,2 GW. Porsi itu lebih besar dari realisasi pada 2021 yang tercatat sebesar 11,15 GW atau 15% dari total kapasitas pembangkit listrik yang mencapai 74 GW.
Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Darmawan Prasodjo menyatakan, transisi energi harus dilakukan untuk menghadirkan ruang hidup yang lebih baik bagi generasi mendatang.
“Visi kami ke depan bukan hanya menghadirkan listrik yang andal bagi masyarakat, tapi juga menyalurkan energi hijau yang ramah lingkungan. Kita harus mewariskan kepada generasi mendatang ruang hidup yang sehat dan hijau,” kata Darmawan dikutip dari laman resmi PLN, Jumat 22 April 2022.
Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.