Advertisement
Advertisement
Analisis | Waspadai Gelombang Ketiga Pandemi dari Varian Baru Covid-19 Halaman 2 - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Waspadai Gelombang Ketiga Pandemi dari Varian Baru Covid-19

Foto: Ilustrasi: Joshua Siringoringo/ Katadata
Mutasi varian baru telah menyebabkan jumlah kasus Covid-19 di beberapa negara kembali melonjak. Varian baru B117 itu juga sudah ditemukan di Indonesia. Ini alarm untuk memperketat protokol kesehatan.
Andrea Lidwina
15 Maret 2021, 10.40
Button AI Summarize

Herd immunity tercapai apabila 70% dari populasi sebuah negara telah divaksinasi. Bloomberg memprediksi hanya Israel, Uni Emirat Arab, Inggris, dan Amerika Serikat yang bisa melakukannya kurang dari satu tahun. Indonesia bahkan diperkirakan butuh lebih dari 10 tahun untuk sampai pada target itu. Dengan estimasi waktu tersebut, pemberian vaksin tentu kalah cepat dengan tingkat penularan virus corona.

Melansir Reuters, Direktur Eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Michael Ryan mengatakan kehadiran vaksin bisa jadi momen hilangnya konsentrasi pemerintah dalam menghadapi pandemi. Maka, langkah 3T (testing, tracing, treatment) yang masif dan protokol kesehatan harus terus diterapkan.

Indonesia pun perlu lebih memerhatikan penerapan 3T dan protokol kesehatan, meskipun telah memvaksinasi 3,3 juta orang hingga 9 Maret 2021. Hal ini lantaran penularan Covid-19 masih tinggi. Tingkat kepositifan (positivity rate) harian, misalnya, masih di kisaran 20-30% selama tiga bulan pertama tahun ini. Angka ini jauh di atas ambang batas WHO yang sebesar 5%.

Data Satuan Tugas Covid-19 pun mencatat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan masih rendah. Baru 10 provinsi yang memiliki rata-rata kepatuhan menggunakan masker di atas 80% pada 22-28 Februari 2021. Sementara, hanya 11 provinsi yang memiliki rata-rata kepatuhan menjaga jarak di atas 80% pada periode sama.

Bila Indonesia ingin terhindar dari gelombang ketiga Covid-19, maka pemerintah tak bisa hanya berpangku tangan dan puas dengan proses vaksinasi. Virus akan bergerak lebih cepat dari vaksin dan cara yang ampuh menangkalnya adalah dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan mengoptimalkan 3T.

Pemerintah pun perlu mempertimbangkan kebijakan-kebijakan yang berpotensi meningkatkan penyebaran Covid-19, seperti membuka pariwisata untuk turis asing. Hal ini agar tidak mengulangi keterlambatan pencegahan penularan Covid-19 seperti pada awal 2020 lalu dan menyebabkan jutaan orang terinfeksi. 

Halaman:

Editor: Muhammad Ahsan Ridhoi