Advertisement
Advertisement
Analisis | GoTo Menambah Sengit Persaingan Bisnis Digital di Asia Tenggara Halaman 2 - Analisis Data Katadata
ANALISIS

GoTo Menambah Sengit Persaingan Bisnis Digital di Asia Tenggara

Foto: Ilustrasi: Joshua Siringo Ringo/ Katadata
Merger Gojek dan Tokopedia memunculkan GoTo sebagai perusahaan digital terbesar di Indonesia. Ini menambah sengit persaingan ekonomi digital dengan Sea Group dan Grab di Asia Tenggara.
Andrea Lidwina
19 Mei 2021, 13.45
Button AI Summarize

Kemudian, jumlah kunjungan bulanan situs Shopee berhasil menyalip Tokopedia dan menjadi yang tertinggi di Indonesia sejak kuartal IV-2019. E-commerce berwarna oranye itu kini masih memimpin perolehan tersebut dengan 129,3 juta kunjungan per bulan pada Oktober-Desember 2020, melampaui Tokopedia yang sebesar 114,7 juta kunjungan per bulan.

Meski begitu, grup GoTo berpotensi menambah angka-angka itu serta mengungguli Grab dan Shopee. Sebab, Gojek dan Tokopedia sebelumnya punya lini bisnis yang berbeda sehingga penggabungan keduanya bisa memperluas konsumen satu sama lain.

“Ini bisa menjadi win-win untuk kedua perusahaan,” kata pendiri The Smart Investor, David Kuo, seperti dikutip dari Channel News Asia. (Baca: Gojek dan Grab “Bersaing” Efisien Saat Pandemi)

Tokopedia, lanjut David Kuo, dapat mengakses jaringan pengemudi dan kendaraan dari Gojek untuk meningkatkan layanan pengiriman barang ke konsumen. “Sementara Gojek bisa menggunakan data dari e-commerce untuk menentukan kelayakan layanan keuangan,” kata dia.

Selain itu, seperti dilansir CNN Indonesia, Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita mengatakan, merger ini akan membuat pengiriman barang dari Tokopedia ke konsumen lebih cepat dan murah. Hal ini tentu kian menarik minat konsumen untuk menggunakan layanan GoTo.


Ambisi GoTo pun tidak terbatas pada pasar Indonesia, melainkan meluas ke Asia Tenggara. Sebelumnya, Gojek pun sudah beroperasi di Vietnam, Thailand, Singapura, dan Filipina. Artinya, persaingan grup ini dengan Sea Group dan Grab, yang sudah masuk lebih dulu ke lebih banyak negara di kawasan ini, masih akan berlangsung panjang.

Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2020, pengguna internet di Asia Tenggara naik menjadi 400 juta orang pada 2020. Rata-rata persentase pengguna baru terhadap total pengguna pun mencapai 36%.

Tak hanya itu, gross merchandise value (GMV) kawasan ini juga masih tumbuh 5% di tengah pandemi Covid-19 menjadi US$ 105 miliar. Nilainya diprediksi bisa mencapai US$ 309 miliar pada 2025.

Merger Gojek dan Tokopedia memiliki masa depan cerah. Hal ini mempertimbangkan layanan yang semakin banyak dan terintegrasi, serta pengguna internet yang terus bertambah. Posisi GoTo bisa bertambah kuat, tetapi persaingan dengan para rivalnya juga akan semakin sengit.

Halaman:

Editor: Aria W. Yudhistira