Analisis | Mengapa Keparahan Gelombang Baru Covid-19 Tak Merata di Dunia? Halaman 2 - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Mengapa Keparahan Gelombang Baru Covid-19 Tak Merata di Dunia?

Foto: Joshua Siringo Ringo/ Ilustrasi/ Katadata
Dunia tengah menghadapi gelombang baru Covid-19 varian Delta. Meski jumlah kasus positifnya tinggi, tingkat keparahan penyakit hingga kematian di berbagai negara berbeda-beda. Selain faktor pengetatan kegiatan, kunci utamanya adalah vaksinasi. Negara dengan tingkat vaksinasi tinggi, rasio kematiannya tergolong rendah, bahkan di bawah 1%. Bagaimana dengan Indonesia?
Dimas Jarot Bayu
16 Juli 2021, 15.09
Button AI Summarize

Sebaliknya di negara-negara yang tingkat vaksinasinya rendah, angka kematiannya tinggi. Sebagai contoh, Indonesia yang baru menyuntikkan dua dosis vaksin kepada 5,7% penduduknya per 14 Juli 2021, angka kematiannya mencapai 3,3% per 1 juta penduduk. Demikian pula tingkat kematian di Brasil sebesar 6,0%, Rusia (5,1%), Afrika Selatan (6,2%), dan Malaysia (3,2%).

Dari perbandingan data di dua kelompok negara tersebut, dapat menunjukkan bahwa vaksinasi menjadi “game changer” penanganan pandemi Covid-19. Meski tidak mampu sepenuhnya menahan laju kasus seiring adanya varian baru virus corona, tetapi vaksinasi dapat mengurangi tingkat keparahan sehingga mampu menekan angka kematian.

Hal ini yang terlihat di negara-negara dengan tingkat vaksinasi tinggi. Seperti kata Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) Dr Rochelle Walensky pada akhir Juni 2021, “hampir setiap kematian akibat corona, khususnya pada orang dewasa, dapat dicegah (dengan vaksin).”

Hal yang sama disampaikan oleh peneliti senior dari Johns Hopkins Center for Health Security Dr Amesh Adalja. Menurut Amesh, seluruh vaksin yang ada saat ini jauh lebih baik dibandingkan perkiraan awal.

“Seluruh alasan Anda mengikuti vaksinasi adalah agar tak mengalami penyakit serius akibat Covid-19,” kata Amesh sebagaimana dilansir dari CNN.

Sementara di Indonesia, masa PPKM Darurat saat ini hanya sekadar mengulur waktu mencegah lonjakan kasus yang lebih besar. Tanpa vaksinasi, upaya untuk menanggulangi pandemi akan sulit dilakukan.

Harapannya rencana pemerintah menyuntikkan 1 juta vaksin per hari dapat segera terealisasi. Dengan demikian target minimal 70% penduduk bisa segera tervaksinasi demi mencapai kekebalan kelompok (herd immunity). Pada akhirnya tingkat keparahan akibat Covid-19 bisa dihindari, sehingga mencegah kematian sia-sia warga negara.

Halaman:

Editor: Aria W. Yudhistira