Advertisement
Advertisement
Analisis | Berkah Krisis Energi bagi Emiten Batu Bara Halaman 2 - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Berkah Krisis Energi bagi Emiten Batu Bara

Foto: Joshua Siringo-ringo/ Ilustrasi/ Katadata
Krisis energi menyebabkan batu bara kembali naik daun. Harganya melonjak seiring kenaikan harga minyak dan gas bumi serta dampak perang Rusia dan Ukraina. Emiten batu bara ikut meraup untung, hingga harga sahamnya mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Reza Pahlevi
27 September 2022, 06.00
Button AI Summarize

Pertumbuhan pendapatan tertinggi dicatatkan oleh DSSA. Emiten batu bara di bawah grup Sinar Mas ini sudah mencatatkan pendapatan sebesar Rp38,6 triliun pada enam bulan pertama 2022. Emiten batu bara grup Bakrie, Bumi Resources, bahkan mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 9.143,3% secara tahunan.

Adaro dan Indo Tambangraya bahkan masuk dalam 10 emiten dengan laba bersih terbesar pada semester I-2022. Adaro berada di posisi keenam mengalahkan Telkom, sedangkan Indo Tambangraya berada di posisi ke-10.

Tambahan Modal Transisi Energi

Keuntungan besar tahun ini pun dimanfaatkan beberapa emiten sebagai tambahan modal untuk melakukan transfomasi bisnisnya. Seperti Adaro yang memanfaatkannya untuk investasi di sektor energi terbarukan, pengembangan kawasan industri hijau, serta diversifikasi batu bara termal.

Meski begitu, kata Sekretaris Perusahaan Adaro Mahardika Putranto, transformasi ini tidak membuat Adaro meninggalkan batu bara sepenuhnya. Maksud transformasi adalah Adaro akan lebih fokus ke bisnis pertambangan dan pengolahan mineral.

“Adaro Land ditugaskan untuk mengembangkan proyek penyerapan dan penyimpanan karbon, jika proyek-proyek itu bisa menghasilkan carbon credit,” katanya dalam paparan publik, 12 September 2022.

Sementara, Indika Energy juga terus melakukan diversifikasi usaha dari sektor non-batu bara untuk menuju netral karbon pada 2050. Indika menargetkan 50% pendapatan berasal dari sektor non-batu bara.

“Indika Energy semakin meningkatkan performa ESG dan memperkuat diversifikasi di sektor non-batu bara, termasuk dalam bidang energi baru dan terbarukan, kendaraan listrik, dan nature-based solutions,” kata Wakil Direktur Utama dan Group CEO Indika Azis Armand pada 5 Agustus 2022.

Halaman:

Editor: Aria W. Yudhistira