Mentan: Lahan Rawa, Solusi Ketahanan Pangan di Masa Depan

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
1 Januari 1970, 07:00
ALIH FUNGSI HUTAN UNTUK KEBUN
ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/foc.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melaksanakan tanam padi serentak di Blok A Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah pada hamparan sawah seluas 104 ha dengan varietas Inpari 42, inpari 32 dan Hibrida Supadi. 

 

Menurut Syahrul, ketersediaan pangan untuk rakyat adalah suatu hal yang mutlak harus disiapkan oleh pemerintah. Dalam menjalankan perannya agar dapat berkontribusi dalam pembangunan nasional dengan baik.

 

"Kementerian Pertanian (Kementan) didukung oleh pemerintah daerah bertanggung jawab dalam penyediaan bahan pangan untuk masyarakat Indonesia," ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo, Jumat (15/5).

 

Lahan sawah eksisting seluas 7,4 juta ha telah dimanfaatkan dengan maksimal. Ditengah menurunnya luas lahan pertanian akibat alih fungsi lahan dan disisi lain pertumbuhan penduduk sangat pesat, maka perlu dilakukan Intensifikasi dan Ekstensifikasi Lahan sebagai upaya menjamin peningkatan penyediaan stok pangan nasional.

 

Syahrul mengatakan, optimasi lahan rawa merupakan jawaban untuk ketersediaan ketahanan pangan Indonesia di masa depan, ditengah pertumbuhan penduduk yang semakin cepat sementara lahan pertanian makin terpinggirkan keberadaaanya. 

 

"Indonesia memiliki potensi lahan rawa seluas 33.4 juta ha, salah satu kegiatan pengelolaan lahan rawa dalam upaya peningkatan produkstivitas serta peningkatan Indeks Pertanaman adalah melalui kegiatan Optimasi Lahan Rawa," ungkap Mentan SYL.

 

Kementan mengalokasikan kegiatan Optimasi Lahan salah satunya di Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah seluas 9.500 Ha pada 2019 dan 1.200 Ha pada tahun 2020. Luas Baku Sawah di Kabupaten Pulang Pisau sebesar 27.133 Ha dan sudah diolah sebesar 12.255 Ha pada 2020 ini untuk beragam kegiatan dari Kementan. 

 

"Maka ada potensi sekitar 7.376 Ha lagi untuk dioptimalkan untuk pengembangan produksi pertanian," tambahnya.

 

Optimasi lahan rawa sebagai bentuk intensifikasi lahan akan dilaksanakan kegiatan rehabilitasi infrastruktur irigasi pada saluran tersier, pengolahan lahan siap tanam, serta diberikan bantuan saprodi seperti Benih, Herbisida, Dolomit Pupuk Hayati dan Pupuk NPK untuk percepatan tanam dan bantuan Alsintan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...