Ditopang Sektor Komoditas, Laba Bersih 2018 Astra Tembus Rp 21 Triliun

Image title
27 Februari 2019, 21:33
Suasana aktivitas pabrik perakitan kendaraan milik PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) di Kawasan Industri Suryacipta, Karawang Timur, Jawa Barat.
Arief Kamaludin|KATADATA
Suasana aktivitas pabrik perakitan kendaraan milik PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI). Lini bisnis otomotif Astra masih menjadi penyumbang laba terbesar Grup Astra.

PT United Tractors Tbk. yang 59,5% sahamnya dimiliki Astra, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 50% di 2018 menjadi Rp 11,1 triliun. Peningkatan itu disebabkan karena adanya peningkatan kinerja bisnis mesin konstruksi, kontraktor penambangan, dan pertambangan. Hal itu, seluruhnya diuntungkan oleh harga batu bara yang lebih tinggi tahun lalu dibandingkan tahun 2017.

(Baca: Walau Pasar Minim Sentimen, IHSG Ditutup Terkoreksi 0,23%)

Sementara, perusahaan kontraktor umum PT Acset Indonusa Tbk., mengalami penurunan laba bersih sebesar 88% di 2018 menjadi Rp 18 miliar. Penyebabnya adalah kenaikan beban pembiayaan. Ada pun, mereka mampu memperoleh penambahan proyek-proyek konstruksi baru senilai Rp 1,6 triliun sepanjang tahun 2018.

Selain dari dua lini bisnis tersebut, penyumbang laba bersih kepada Astra International lainnnya, yaitu lini bisnis jasa keuangan yang laba bersihnya meningkat 28% dari Rp 3,75 trilun di 2017 menjadi Rp 4,81 triliun pada 2018. Lalu, dari sektor agribisnis, PT Astra Agro Lestari Tbk.  menyumbang laba bersih senilai Rp 1,14 triliun di 2018, meski laba bersih lini ini merosot hingga 27% dari capaian 2017 Rp 1,56 triliun.

Merosotnya laba bersih lini bisnis agribisnis ini disebabkan oleh penurunan rata-rata harga minyak kelapa sawit di 2018 menjadi Rp 7.275/kg atau turun 12% dibandingkan dengan rata-rata pada tahun 2017.

Sementara itu, lini bisnis Astra yang bergerak di bidang teknologi informasi (TI) menyumbang laba bersih senilai Rp 208 miliar pada 2018, meningkat 5% dari tahun 2017 yang senilai Rp 198 miliar. Lalu, lini bisnis infrastruktur dan logistik juga ikut membukukan laba bersih senilai Rp 196 miliar di 2018. Padahal tahun sebelumnya, lini bisnis ini membukukan rugi bersih senilai Rp 231 miliar.

Terakhir, lini bisnis Astra International yang menyumbang laba bersih konsolidasi terkecil yaitu dari sektor properti dengan laba bersih senilai Rp 160 miliar di tahun 2018. Namun, perolehan laba bersihnya tahun ini mengalami penurunan 28% dari posisi tahun sebelumnya yang sebesar Rp 223 miliar.

(Baca: Laba Pertamina Retail Naik 40% Tahun Lalu)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...