Sebelum Masuk Holding BUMN Tambang, Krakatau Harus Selesaikan Utangnya

Image title
3 Mei 2019, 16:27
holding bumn tambang
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk. Arviyan Arifin (kiri), Direktur Utama PT Inalum Budi Guna Sadikin (kedua kiri), Direktur Utama PT Timah Tbk. Mochtar Riza Pahlevi Tabrani (kedua kanan), Direktur Utama PT Antam Tbk. Arie Prabowo Ariotedjo (kanan) bertumpu tangan bersama seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tiga perusahaan BUMN di Jakarta, Rabu (29/11). RUPSLB tiga perusahaan BUMN meliputi PT Antam Tbk., PT Bukit Asam Tbk., dan PT Timah Tbk. memutuskan menyetujui perubahan Anggaran Dasar Pers

"Idealnya memang dalam satu holding, karena itu nanti akan banyak sekali sinerginya," kata Silmy ketika ditemui usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Krakatau Steel di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Jumat (26/4).

(Baca: Gabung Holding BUMN, Krakatau Steel Optimistis Kinerja Akan Naik)

Strategi Restrukturisasi Utang Krakatau Steel

Krakatau Steel akan menjalankan dua strategi dalam rangka restrukturisasi utang senilai US$ 2,2 miliar atau setara Rp 31 triliun. Strategi pertama yaitu divestasi saham pada anak usaha. Caranya, bisa melalui penjualan saham secara langsung, penerbitan Dana Infrastruktur (Dinfra), atau melalui Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).

"Ini pun ada klausul buy back," kata Silmy Karim di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Jumat (26/4).

Rencananya, divestasi akan dilakukan tiga tahun ke depan lantaran perusahaan ingin mengoptimalkan kinerja anak usaha guna meningkatkan valuasinya. Target nilai divestasi bisa mencapai sekitar US$ 1 miliar.

Strategi kedua, yaitu penerbitan obligasi konversi (convertible bond) dengan nilai sekitar US$ 1 miliar. Obligasi akan diterbitkan dengan hak opsi berupa konversi ke saham Krakatau Steel melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Pihaknya juga membuka peluang penerbitan instrumen pembiayaan lainnya untuk pelunasan obligasi tersebut, jika memang diperlukan.

Nantinya, setelah melakukan divestasi saham pada anak usaha dan penerbitan obligasi konversi, Krakatau Steel bakal melakukan penerbitan saham baru (rights issue). Hasil dari aksi korporasi tersebut bakal digunakan untuk melakukan buy back atas saham anak perusahaan yang sudah dilepas.

Targetnya, dari hasil divestasi anak perusahaan dan penerbitan obligasi konversi, Krakatau Steel bakal mampu merestrukturisasi utang sekitar US$ 2,2 miliar. Dengan demikian, tersisa utang sekitar US$ 600-700 juta dolar.

(Baca: Krakatau Steel Merugi Rp 884,6 Miliar pada Kuartal I-2019)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...