Pertamina Optimistis Bisa Selesaikan Enam Proyek Kilang Hingga 2026

Image title
24 April 2019, 19:16
Pertamina optimistis bisa membangun enam kilang minyak hingga 2026
Katadata
Ilustrasi Kilang Minyak

Untuk RDMP Balongan, pencapaian pada 2018 yaitu penyelesaian frame work agreement (FWA) proyek petrokimia dengan China Petroleum Company Taiwan dan penyelesaian tender konsultan untuk pre front end engineering design (FEED) survival phase, linier programming flexibility phase, dan feasibility study (FS) proyek petrokimia.

Langkah berikutnya adalah penyelesaian FS pre FEED survival phase, linier programming FS flexibility phase, dan FS proyek petrokimia; pelaksanaan tender dan kontrak dua bid competition (DBC) bagi proyek survival phase; penyelesaian izin amdal untuk survival phase; dan penyelesaian pengadaan lahan untuk lokasi RDMP dan petrokimia termasuk opsi reklamasi.

Pertamina menargetkan proyek RDMP Balongan selesai pada 2023. Untuk mengembangkan kilang Balongan, dana investasi yang dibutuhkan mencapai US$ 100 juta.

(Baca: Kajian Lanjutan Kilang Bontang Perlu Waktu 2 Tahun)

Untuk proyek GRR Tuban, pencapaian hingga akhir tahun lalu yakni bankable feasibility study (BFS), tender seleksi process licensor, BED dan FEED; serta izin penetapan lokasi lahan eks masyarakat seluas 493 hektare dari Gubernur Jawa Timur.

Selanjutnya Pertamina akan melakukan penandatangan kontrak process licensor, general engineering design consultant, dan PMC, pengoperasian perusahaan patungan secara penuh, pelaksanaan pembebasan lahan tahap II, dan pelatihan tenaga kerja lokal. Pertamina menargetkan proyek kilang Tuban yang investasinya mencapai US$ 15,7 miliar ini dapat selesai pada 2025.

Untuk GRR Bontang, pencapaian strategis pada 2018 adalah penandatanganan FWA dengan mitra Overseas Oil Group (OOG) Oman. Langkah berikutnya antara lain penetapan lokasi kilang, akuisisi lahan, penyesuaian RTRW, penyelesaian BFS, serta memulai pekerjaan BED dan FEED.

Proyek GRR Bontang ini ditargetkan bisa beroperasi pada 2026. Investasi untuk GRR Bontang sebesar US$ 10 miliar.

Proyek Startegis Lain Pertamina

Ignatius menambahkan di luar proyek RDMP dan GRR, proyek strategis lainnya yang tengah dikerjakan Pertamina adalah proyek pengembangan Green Refinery RU III Plaju, Proyek Pipa Bawah Laut (SPL) dan Fasilitas Bongkar Muat Minyak Mentah (SPM) Balongan, serta Proyek Langit Biru RU IV Cilacap (PLBC).

RU III Plaju akan dikembangkan menjadi pilot project kilang ramah lingkungan. Implementasi telah berhasil yaitu co-processing minyak sawit mentah untuk menghasilkan green gasoline dan green LPG. Dalam jangka panjang, sebagai wujud komitmen dalam menyediakan bahan bakar ramah lingkungan, Pertamina telah melakukan kerja sama dengan perusahaan minyak asal Italia Eni.

Untuk proyek SPL/SPM RU VI Balongan, hingga akhir tahun lalu telah diselesaikan mechanical completion. Langkah selanjutnya adalah operational acceptance, pengalihan aset ke RU Balongan, dan pemasangan permanen buoy.

Untuk Proyek Langit Biru Cilacap, pekerjaan EPC sudah mencapai 93,75 persen 2018 dan persiapan pra komisioning. Target ke depan adalah mechanical completion, commissioning, operational acceptance, dan hand over ke RU Cilacap.

Halaman:
Reporter: Febrina Ratna Iskana
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...