Bila Batu Bara Ditinggal, Aset Terdampar Tambang & PLTU Capai Rp 375 T

Image title
27 Agustus 2021, 16:28
batu bara, pltu, ebt, aset terdampar
Katadata/Ratri Kartika
PLTU Muara Laboh.

Industri hulu atau pertambangan batu bara juga berpotensi menjadi aset terlantar sebab cadangan batu bara tidak bisa digali terus menerus serta harus tetap berada di bawah permukaan bumi.

Agar risiko aset terdampar di industri batu bara tidak mengancam stabilitas keuangan nasional, pemerintah perlu segera mengeluarkan beberapa kebijakan seperti dukungan terhadap proyek hijau dan melibatkan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG) dalam kriteria kelayakan aset.

Komitmen Penghentian Batu Bara Negara Maju

Fabby mengatakan bahwa komitmen penghentian penggunaan batu bara ditunjukkan secara nyata oleh sejumlah negara maju dengan tenggat waktu yang jelas.

Jerman berkomitmen setop mengonsumsi batu bara sebelum tahun 2038. Jepang dan Korea, yang merupakan negara yang menjadi sumber pendanaan batu bara, juga telah mengumumkan akan menghentikan pendanaan untuk proyek batu bara di luar negeri.

Secara khusus, Jepang menyatakan tidak akan mendanai PLTU yang tidak memiliki teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS/CCUS). Jepang bahkan berencana untuk mendorong dekarbonisasi sistem energi di Asia Tenggara dengan mengembangkan inovasi dan teknologi terutama hidrogen dan amonia.

"Penting untuk memastikan berjalannya komitmen penghentian pembiayaan batu bara di luar negeri dari Korea, Jepang dan negara maju lainnya. Selanjutnya, perlu juga menekankan agar investasi dari negara maju harus beralih ke pembangunan energi terbarukan," kata Fabby.

Dia menilai investasi dari luar negeri akan berperan signifikan dalam pembangunan jaringan modern energi terbarukan dan mengatasi risiko ekonomi dan sosial dari transisi energi. Oleh sebab itu, IESR memandang agar Indonesia segera memberikan sinyal yang jelas dalam melaksanakan kebijakan perubahan iklim.

“Saat ini regulasi Indonesia masih kuat mendukung batu bara sehingga menimbulkan kesulitan bagi investor asing untuk menyalurkan investasi yang mendukung sektor hijau” ujar Managing Director, Solutions for Our Climate (SFOC) Joojin Kim.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...