Indonesia Punya Andil Krisis Energi Singapura, Apa Faktornya?

Image title
22 Oktober 2021, 10:36
krisis energi, singapura, gas, krisis listrik, krisis energi singapura
ANTARA FOTO/REUTERS/Edgar Su/FOC/sa.
Ilustrasi. Pasokan gas dari Indonesia ke Singapura terganggu karena adanya gangguan operasional produksi. Salah satunya, yakni anjloknya produksi gas di Premier Oil.

Mengutip The Straits Times, iSwitch Energy, salah satu pengecer listrik independen terbesar di Singapura, mengatakan di situs webnya bahwa mereka akan menghentikan operasi ritel listrik pada 11 November karena "kondisi pasar listrik saat ini".

Sementara tiga pesaing iSwitch, yakni Diamond Electric, Best Electricity Supply dan Ohm Energy telah berhenti menerima pelanggan baru. Diamond Electric saat ini dalam proses menyerahkan kontrak berjangka yang ada ke penyedia utilitas lain.

iSwitch menolak berkomentar, sedangkan Diamond Electric, Best Electricity Supply dan Ohm Energy tidak menanggapi permintaan komentar melalui email.

"Pengecer tidak hanya tidak dapat menjual kepada pelanggan ritel pada tingkat yang ekonomis karena tarif kuartalan yang ditetapkan jauh di bawah harga di pasar berjangka dan juga pasar spot," kata kepala energi global di Simpson Spence Young, James Whistler, seperti dikutip dari The Straits Times, pada Senin (18/10).

Saat ini, hanya ada 8 dari total 12 pengecer listrik independen yang menawarkan paket untuk konsumen. "Dengan lonjakan harga energi, beberapa pengecer Singapura sekarang berpotensi menutup pintu mereka," kata seorang pelaku industri.

Regulator energi di Singapura akan terus bekerja sama dengan para perusahaan pengecer listrik yang masih menghadapi tantangan dari pasar listrik yang bergejolak. Dengan demikian, dipastikan tak akan dan gangguan pasokan listrik untuk para pelanggan.

Otoritas Pasar Energi (EMA) menyebut, harga pasar listrik Singapura yang ditentukan setiap setengah jam tergantung pada kondisi permintaan dan pasokan telah terpukul volatilitas harga energi yang lebih tinggi. Hal ini terutama terjadi selama dua pekan terakhir ini.

Kondisi ini disebabkan oleh  peningkatan permintaan gas alam cair di pasar global yang berdampak pada harga, serta permintaan listrik yang lebih tinggi daripada biasanya. Ada juga pembatasan gas alam pipa dari West Natuna dan rendahnya pasokan gas dari Sumatera Selatan.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...