Setop Impor Batu Bara Rusia, Uni Eropa Berburu Pasokan Alternatif
Jerman juga telah memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak pasokan batu bara dari Rusia. Toby Hassall, analis utama Refinitiv, mengatakan sebagian besar kontrak pembeli UE untuk batu bara Rusia berlangsung selama satu tahun atau kurang.
Perusahan operasi batubara metalurgi di Australia dan Amerika Serikat, Coronado Global Resources, mengaku telah menerima permintaan untuk batu bara dalam beberapa pekan terakhir dari Eropa. Mereka diharapkan dapat memenuhi sebagian dari permintaan batu bara, antara 18 hingga 19 juta ton pada tahun 2022.
Namun, sejuah ini, mereka masih merahasiakan volume, tujuan dan time line. "Kami memiliki rencana untuk pertumbuhan di tahun-tahun mendatang di luar ini," kata seorang juru bicara Coronado.
"Akan sangat menantang bagi negara-negara OECD untuk mengganti impor batu bara mereka dari Rusia," kata analis CBA Vivek Dhar. "Kapasitas cadangan sangat terbatas di pasar batu bara termal dan kokas."
Di Asia, setidaknya ada dua perusahaan utilitas di Jepang dan Korea Selatan yang telah menghentikan impor batu bara Rusia. Adapun sejumlah negara Asia kemungkinan harus ikut mengentikan impor jika sanksi terhadap Rusia diperluas.
Kyushu Electric Power Co Inc asal Jepang telah setop membeli batu bara Rusia pada akhir Maret dan mencari alternatif pasokan dari wilayah lain. Tahun lalu mereka memenuhi 7% kebutuhan batu bara termalnya dari Rusia. "Kami tidak punya rencana untuk membeli batu bara Rusia tahun ini," katanya.
Di Korea Selatan, setidaknya satu unit perusahaan milik negara, Korea Electric Power Corp (KEPCO) yang mulai mendiversifikasi impor batu bara dari Rusia pada Februari, kata seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut.