Bagaimana Solusi Penyaluran BBM Subsidi agar Tepat Sasaran?
“Banyak juga penyalahgunaan seperti dia mendapatkan BBM subsidi, lalu dia jual ke industri untuk memperoleh keuntungan dari dipasritasnya harga dari solar subsidi dan non subsidi,” ujarnya.
Sebelumnya Wakil Ketua Komisi VII DPR, Eddy Soeparno meminta agar pemerintah meningkatkan pengawasan BBM bersubsidi. Pengawasan tersebut menurut dia harus dilakukan di tiap-tiap SPBU agar BBM disalurkan kepada pihak yang berhak.
“Sekarang ini adalah masalah pengawasannya dan itu harus dilakukan di SPBU. Penyelewengan rawan terjadi di SPBU. Di Jabodetabek saja SPBUnya ada 700-an,” kata Eddy kepada Katadata.co.id beberapa waktu lalu.
Eddy pun menyarankan adanya penyaluran BBM bersubsidi dengan skema langsung kepada penerima manfaat. Ia menyadari, skema ini perlu dipersiapkan dari jauh hari karena proses akurasi pendataan yang memerlukan waktu.
“Kita bicara apakah nanti subsidi ini diberikan dalam bentuk tunai kepada penerima manfaat. Jadi diberikan kepada yang berhak saja,” ujarnya. Simak databoks berikut:
Dalam tinjauan lapangan di sejumlah SPBU di Bengkulu pada Ahad, (10/4), Menteri ESDM Arifin Tasrif mengimbau agar para pelaku industri yang selama ini menggunakan solar subsidi baik secara langsung ataupun tidak langsung untuk memakai solar non-subsidi.
"Hari ini kita melihat di lapangan bahwa masih ada yang menggunakan BBM tidak sesuai peruntukannya, banyak solar subsidi ini dipakai untuk kegiatan industri. Hal inilah yang mengakibatkan masyarakat tidak mendapatkan BBM subsidi tersebut," ujarnya.
Arifin mengakui bahwa saat ini terjadi perubahan harga yang cukup besar dikarenakan harga bahan Baku BBM harga minyak dunia yang meningkat.
"Ini yang tidak bisa dikendalikan karena harga minyak dunia saat ini meningkat sangat tinggi. Untuk itu, kami harus bisa mengalokasikan subsidi ini dengan tepat dan masyarakat harus disiplin untuk bisa menggunakan sesuai haknya," tukas Arifin.