Terungkap, Empat Perusahaan Eropa Bayar Gas Rusia Pakai Rubel
Tetapi blok tersebut mengatakan kepada negara-negara anggotanya bahwa mekanisme yang diusulkan Kremlin, julukan pemerintah Rusia, yang mengharuskan pembukaan rekening euro dan rubel di Gazprombank yang dikendalikan negara Rusia akan melanggar sanksi.
Selain itu pemimpin negara-negara Eropa menilai pembayaran dua tahap seperti yang diusulkan Putin bertentangan dengan kontrak.
Saat ini pemerintah Bulgaria sedang bekerja dengan perusahaan gas negara untuk menemukan sumber alternatif untuk menggantikan pasokan dari Rusia , salah satunya dengan mendapatkan gas dari pipa TurkStream.
Sementara itu, Pemerintah Polandia tidak hanya menolak membayar dengan rubel, negara tersebut juga pendukung Ukraina dalam perang dengan Rusia. Mereka juga menjadi titik transit untuk pengiriman senjata dari Amerika Serikat (AS) dan negara barat lainnya ke Ukraina.
Adapun kontrak Polandia dengan Gazprom sebesar 10,2 (bcm) per tahun yang berkontribusi 50% dari total konsumsi nasional. PGNiG mengatakan bahwa permintaan Rusia untuk dibayar dalam rubel merupakan pelanggaran kontrak Yamal.
Menteri Iklim Polandia Anna Moskwa menekankan bahwa Polandia siap menghadapi situasi seperti itu setelah bekerja selama bertahun-tahun untuk mengurangi ketergantungannya pada sumber energi Rusia.
Dia mengatakan negara itu telah secara efektif independen dalam hal gas Rusia selama beberapa waktu. “Tidak akan ada kekurangan gas di rumah-rumah Polandia,” kata Moskwa melalui akun twitternya @moskwa_anna.