Imbangi Sanksi Eropa, Rusia Kerek Ekspor Minyak ke Asia Hingga 20%

Happy Fajrian
8 Juni 2022, 13:14
minyak rusia, eropa, asia, cina, ekspor minyak
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi.

Pipa ESPO, yang menghubungkan ladang minyak Siberia Rusia ke Kozmino dan pelanggan Cina melalui darat, memiliki kapasitas keseluruhan 1,64 juta bph.

Kozmino saat ini memiliki kapasitas untuk menangani pemuatan hingga 1,1 juta bph, salah satu sumber mengatakan, tetapi kapasitas pipa dan rel yang terbatas tidak akan memungkinkannya mencapai tingkat itu tanpa pekerjaan konstruksi lebih lanjut.

Peningkatan muatan minyak dari Kozmino dapat memaksanya untuk menggunakan lebih banyak kapal Suezmax, yang biasanya membawa masing-masing 800 ribu - 1 juta barel. Biasanya memuat kapal Aframax yang membawa 500 ribu-750 ribu barel, yang dianggap lebih populer di kalangan pembeli.

Rusia mulai mencari pasar baru seiring dengan rencana Uni Eropa (UE) melarang impor minyak mentah dan produk olahan minyak dari negara tersebut sebagai sanksi atas invasi ke Ukraina. Deputi Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan pasar Asia menjadi salah satu targetnya.

“Rusia akan mengirim minyak yang ditolak negara Eropa ke Asia dan wilayah lainnya. Eropa harus mencari pengganti pasokan yang akan lebih mahal,” ujarnya seperti dikutip Reuters, Kamis (19/5).

Eropa menerima sekitar 4 juta barel per hari minyak mentah dari Rusia. Novak mengatakan bahwa Rusia siap mengalihkan pasokan tersebut ke wilayah lain dan membiarkan Eropa mencari pasokan baru yang lebih mahal dari tempat lain.

Sanksi negara barat kepada Rusia atas invasinya ke Ukraina pada Februari yang masih berlangsung hingga hari ini membuat sejumlah pembeli menunda atau bahkan membatalkan pembelian. Ini membuat produksi minyak Rusia menyusut.

Novak mengatakan bahwa produksi minyak Rusia turun sekitar 1 juta bph pada April. Namun pada Mei tingkat produksi pulih sekitar 200-300 ribu bph dengan pemulihan lebih lanjut ditargetkan pada bulan depan.

Novak juga mengklaim bahwa ekspor minyak negaranya secara bertahap mulai pulih setelah beberapa negara setop melakukan pembelian sebagai sanksi atas invasi ke Ukraina. “Rusia akan mencari pasar ekspor baru karena harga energi kami yang kompetitif,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...