Potensi Buntung Biodiesel: Defisit Minyak Sawit dan Besarnya Subsidi

Muhamad Fajar Riyandanu
6 Agustus 2022, 10:40
biodiesel, minyak kelapa sawit,
123RF.com/Sergey Galushko
Ilustrasi biodiesel.

"Ini akan membuat subsidi lebih tinggi, tapi memang harus bergerak ke arah sana dan untuk transisi energi biofuel ini diperlukan terutama untuk heavy duty vehicle (alat berat). Karena mereka agak sulit untuk menerapkan teknologi baterai," jelas Alin.

Dalam memasarkan B40 secara publik, pemerintah diminta untuk melakukan kajian lebih lanjut terhadap bahan bakar nabati tersebut. Hal itu dimaksudkan untuk menghindari adanya kerusakan pada mesin kendaraan.

Pasalnya, bauran biodiesel di Indonesia lebih tinggi daripada takaran biodiesel di Eropa yang hanya sekitar B5 sampai B20. "Seberapa kredibel itu dimata konsumen musti meningkatkan standar kajian yang lebih tinggi lagi," ucapnya.

Sebelumnya, Kementerian ESDM akan meningkatkan program campuran biodiesel 30% atau B30 menjadi B40. Namun sebelum dapat diimplementasikan, B40 membutuhkan serangkaian pengujian untuk mengetahui kualitasnya dengan uji jalan menggunakan kendaraan bermesin diesel.

Uji jalan digelar di Gedung Kementerian ESDM dengan melibatkan 12 kendaraan. Adapun hasil dari uji jalan B40 diharap bisa selesai pada akhir tahun 2022 sehingga bisa menghasilkan rekomendasi teknis untuk kebijakan implementasi B40.

Direktur Jenderal EBTKE Dadan Kusdiana menjelaskan bahwa pengujian yang akan dilaksanakan selama uji jalan B40 antara lain penanganan dan analisis konsumsi bahan bakar, pengujian kualitas-mutu bahan bakar dan pelumas, pengujian kinerja pada chassis dynamometer dan merit rating komponen kendaraan, serta pengujian stabilitas.

"Kendaraan yang melakukan uji jalan ada 12 kendaraan, terdiri dari 6 kendaraan mesin diesel yang beratnya di bawah 3,5 ton dengan target harian jarak tempuh 560 km dan total 50.000 km, kemudian 6 kendaraan mesin diesel di atas 3,5 ton dengan target harian jarak tempuh mencapai 400 km dan total 40.000 km," urai Dadan.

Data Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) menunjukkan produksi biodiesel sudah mencapai 3,68 juta kiloliter pada April 2022. Pemerintah menargetkan produksi biodiesel mencapai 10,15 juta kl pada 2022. Artinya, produksi sudah mencapai 36,3% dari target.

Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, menyampaikan bahwa pemerintah harus memberikan sosialisasi dan publikasi yang masif kepada masyarakat dan pelaku industri agar bahan bakar hijau bisa diserap di dalam negeri.

"Karena kita juga dampaknya seperti apa, dan jika sudah bicara tentang bio yang berasal dari sawit ada kekhawatiran terkait dengan kadar air. Apakah ini sudah aman. Terkait Bio Avtur perlu juga sosialisasi ke maskapai penerbangan," kata Mamit

Mamit menambahkan, bahan bakar hijau memiliki potensi besar untuk diserap di pabrik dan industri perkapalan di dalam negeri. Namun semua itu tergantung pada harga jual dan kualitas bahan bakar yang ditawarkan. "Pabrik-pabrik yang masih menggunakan solar itu saya kira menjadi pasar yang cukup besar," ujar Mamit.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...