Konsumsi Listrik Diramal Naik 6 TWh, PLN Butuh 161 Juta Ton Batu Bara

Muhamad Fajar Riyandanu
19 Desember 2022, 20:17
batu bara, pln, listrik, pembangkit listrik, pltu,
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nym.
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (29/11/2022).

Sebelumnya, PLN membutuhkan tambahan pasokan batu bara untuk pembangkitan listrik sebanyak 7,7 juta ton tahun ini akibat meningkatnya konsumsi listrik yang mencapai 5,3 terawatt jam (TWh).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa tambahan batu bara juga dibutuhkan karena PLN telah melakukan renegosiasi dengan produsen listrik swasta untuk mengurangi beban kelebihan pasokan listrik.

Renegosiasi tersebut sekaligus untuk menurunkan besaran skema take or pay yang mengharuskan PLN untuk membayar listrik secara penuh sesuai kontrak walau dalam kondisi dipakai atau tak dipakai.

"Kami membutuhkan tambahan pasokan batu bara sekitar 7,7 juta ton untuk mengatasi pertumbuhan permintaan di pembangkit kami," kata Darmawan dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR pada Selasa (9/8).

Darmawan mengatakan, permintaan penambahan suplai batu bara ke PLN ditujukan agar tidak terjadi krisis pasokan yang pernah terjadi pada awal tahun ini.

Dia menilai, dengan disparitas harga yang lebar antara harga jual batu bara dalam kebijakan domestic market obligation (DMO) sebesar US$ 70 per ton dengan harga pasar dapat berpotensi menggangu cadangan batu bara PLN. "Kami melihat bahwa tren stok aman PLN makin turun," sambungnya.

Sejak awal tahun, Kementerian ESDM telah memberikan penugasan kepada sejumlah perusahaan batu bara untuk menyisihkan 31,8 juta ton baru bara untuk kebutuhan operasional PLN. Namun hingga bulan ini, ujar Darmawan, capaian penugasan masih berada di angka 14,3 juta ton tau 45%.

"Kalau kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, maka kondisi yang tadinya aman bisa bergeser jadi kondisi krisis kembali," ujar Darmawan.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...