Harga Minyak Anjlok, Kontraksi Manufaktur AS Semakin Dalam

Tia Dwitiani Komalasari
4 Juli 2023, 06:25
Suasana dari kapal tongkang akomodasi (Barge 222) Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu (15/6/2022).
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Suasana dari kapal tongkang akomodasi (Barge 222) Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu (15/6/2022).

Pemotongan berjumlah 1,5 persen dari pasokan global dan menjadikan total yang dijanjikan oleh produsen minyak OPEC+ menjadi 5,16 juta barel per hari.

Harga minyak melonjak karena berita tersebut tetapi kembali anjlok setelah rilis indikator manufaktur pada Senin (3/7/2023) sore.

Aktivitas ekonomi di sektor manufaktur AS mengalami kontraksi pada Juni selama delapan bulan berturut-turut.  Indeks manajer pembelian atau PMI manufaktur turun menjadi 46 dari 46,9 pada Mei, menurut data yang dikeluarkan oleh Institute for Supply Management (ISM) pada Senin (3/7/2023).

"Arab Saudi dan Rusia mengumumkan pemotongan produksi tambahan tetapi para pedagang fokus pada risiko resesi", kata Vladimir Zernov, analis pemasok informasi pasar FX Empire, seperti dikutip dari Antara.

"Minyak menghadapi hambatan ekonomi yang serius dan pasar sedang mencoba untuk memahami apa artinya pemotongan minyak mentah tambahan dalam konteks itu," kata John Kilduff, partner di Again Capital LLC di New York.

Berikut grafik harga minyak dunia selama tiga bulan terakhir.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...