Canda Bos SKK Migas Soal Blok Masela: Abadi Jadi Gak Selesai-selesai

Mela Syaharani
12 Januari 2024, 18:01
blok masela, skk migas,
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.

Pada 2024 juga akan dilakukan front end engineering design (FEED) atau gelar tender serta commencement. Beberapa rencana 2024 ini merupakan tindak lanjut dari capaian kerja yang dilakukan pada 2023 sebelumnya.

Untuk diketahui, revisi kedua rencana pengembangan POD Blok Masela sebelumnya telah disetujui oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif pada 28 November 2023. “Cakupan utamanya adalah adanya CCS yang sudah disetujui pada November lalu,” jelas Dwi.

Carbon capture storage (CCS) dalam proyek ini memiliki kapasitas hingga 1,2 giga ton dengan kemampuan injeksi CO2 sebesar 71-80 juta ton.

Adanya CCS ini, menurut SKK Migas menandai bahwa adanya keberpihakan serta kontribusi pada industri hulu migas dalam mengurangi emisi karbon serta mendukung pemerintah untuk mencapai target net zero emission pada 2060.

Proyek lapangan abadi ini ditargetkan dapat onstream pada kuartal IV 2029 dan nantinya dapat melakukan pengiriman cargo LNG perdananya pada kuartal pertama 2030. “Jika proyek ini dapat diselesaikan lebih cepat, maka dapat menambah penerimaan negara hingga mendukung kebutuhan gas domestik,” kata dia.

Untuk diketahui, Proyek Masela semakin menunjukkan titik terang berkat terbentuknya konsorsium baru pengelola blok tersebut. Tidak hanya Inpex, Pertamina Hulu Energi Masela dan Petronas juga turut ambil bagian dalam lapangan gas abadi tersebut.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...