Asosiasi Gula: Jika Tak Impor, Harga Gula Bakal Merangkak Naik

Rizky Alika
12 Februari 2020, 14:38
gula, impor
Ilustrasi, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto (tengah) saat sidak dan operasi pasar di Pasar Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (31/1/2020). Asosiasi Gula Indonesia meminta pemerintah mengimpor gula untuk mencegah harga merangkak naik. Sebab, stok gula di pasaran mulai menipis.

Apalagi kebutuhan gula diproyeksi akan menanjak menjelang hari raya Idul Fitri. Yudi memperkirakan kebutuhan gula pada Mei mencapai 250 ribu ton per bulan. Sedangkan, saat hari raya kebutuhan gula akan meningkat 150 ribu ton.

"Jadi perlu antisipasi dengan impor sebelum musim giling," ujar dia.

Direktur Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Budi Hidayat mengatakan impor gula mentah yang dibutuhkan sepanjang tahun ini mencapai 1,4 juta ton. "Itu akan diolah jadi gula putih untuk konsumsi sebanyak 1,33 juta ton," ujar Budi.

Dia pun menyarankan agar pemerintah harus mengimpor sebelum stok gula habis pada Mei 2021. Bila impor gula mentah terlambat, pemerintah sebaiknya mengimpor gula putih agar tidak perlu penggilingan.

Ia pun mengatakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menerbitkan Persetujuan Impor (PI) gula mentah untuk kebutuhan konsumsi sebesar 122 ribu ton pada 2019 lalu. Adapun, kuota impor gula konsumsi pada tahun lalu mencapai 495 ribu ton, namun impor tersebut belum terealisasi hingga saat ini.

Oleh karena itu, kebutuhan impor pada tahun ini mencapai 1,3 juta ton dengan memperhitungkan kuota impor tahun lalu yang belum sempat direalisasikan.

(Baca: Direksi Terjerat Kasus Suap Gula, PTPN III: Operasional Tak Terganggu)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...