Pengusaha Dorong Pengolahan Biji Karet sebagai Campuran Bahan Bakar

Rizky Alika
20 Januari 2020, 15:49
HARGA GETAH KARET AWAL TAHUN TURUN
ANTARA FOTO/Rahmad
Petani mengumpulkan getah karet hasil panen di Aceh Utara, Aceh, Minggu (19/1/2019). Kadin mendorong pemanfaatan karet sebagai campuran bahan bakar.

(Baca: Produsen Ban Dunlop Bangun Pabrik Ban Pesawat Rp 1 T di Indonesia)

Ketua Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) Aziz Pane juga mengungkapkan hal senada. Menurutnya, karet termasuk tanaman perkebunan non pangan yang saat ini produksinya tidak banyak terserap oleh pasar.

Padahal, karet termasuk dalam kategori tanaman bioenergi multiguna yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi bahan baku BBN.

“Potensi karet di luar industri ban semakin terbuka lebar pasca terbitnya beberapa kebijakan terkait penggunaan energi alternatif pengganti Bahan Bakar Minyak untuk jenis diesel/solar,” ujar dia.

Biodiesel, lanjut Aziz, dapat diaplikasikan baik dalam bentuk 100% (B100) atau campuran dengan minyak solar pada tingkat konsentrasi tertentu, seperti B20.  Sementara, kandungan minyak di dalam daging biji karet mencapai 45,63%. 

(Baca: Indonesia Berkomitmen Batasi Ekspor Karet Sebesar 98.160 Ton)

Aziz menjelaskan, dalam satu pohon karet, diperkirakan bisa menghasilkan 800 biji karet per tahun. Adapun dalam 1 hektar dapat ditanami 400 pohon karet. 

Ini artinya, dari 1 hektar lahan karet diperkirakan dapat menghasilkan 5.050 kg biji karet per tahun. Dengan rendemen minyak biji karet (kering) yaitu 40-50%, maka setiap hektar tanaman karet berpotensi menghasilkan 1.000 liter minyak.

Selain banyak digunakan untuk industri ban, karet saat ini telah banyak digunakan untuk industri lain seperti bahan baku campuran aspal, bantalan Jembatan serta berpotensi untuk pemanfaatan bahan bakar nabati. 

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...