Impor Konsumsi Melonjak, Neraca Dagang November Defisit US$ 1,3 Miliar

Agatha Olivia Victoria
16 Desember 2019, 11:41
Suasana kegiatan ekspor impor di kawasan Tanjung Priok,  Jakarta Utara (28/6). Tiongkok tetap merupakan negara tujuan ekspor utama dan terbesar Indonesia dengan nilai US$ 9,55 miliar atau 15,13% dari total ekspor. Jumlah ini diikuti AS dengan nilai US$ 7,
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. BPS mencatat ekspor pada November 2019 US$ 14,01 miliar, turun 6,17% dibanding bulan sebelumnya. Sementara neraca perdagangan defisit US$ 1,33 miliar.

Sementara itu, impor pada November meningkat terutama pada jenis barang konsumsi yang mencapai 16,13% dibanding bulan sebelumnya. Sedangkan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, impor konsumsi naik 16,28%.

"Impor bahan baku juga meningkat 2,63% secara bulanan, tetapi turun 13,23% secara tahunan. Barang modal naik 2,58%, tetapi turun 3,55% secara tahunan," terang dia.

(Baca: Harga Bahan Makanan dan Rokok Naik, Inflasi November 0,14%)

BPS juga mencatat total ekspor Januari-November 2019 mencapai US$ 153,11 miliar, turun 7,61% dibanding periode yang sama tahun lalu US$ 165,72 miliar. Sementara total impor mencapai US$ 156,22 miliar, turun 9,88%.

"Secara kumulatif neraca perdagangan defisit US$ 3,11 miliar," jelas Suhariyanto.

Sepanjang tahun lalu, neraca perdagangan Indonesia tercatat defisit mencapai US$ 8,7 miliar, terdalam sepanjang sejarah seperti terlihat dalam databoks di bawah ini.

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...