Harga Sawit Turun, Kemenperin Pangkas Target Pertumbuhan Sektor Mamin
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat, industri pengolahan makanan minuman tumbuh 6,77% pada kuartal I, melambat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 12,7%. Meskipun pertumbuhan pada kuartal I ini lebih baik dibandingkan kuartal IV 2018 yang sebesar 2,74%.
Ketua Gapmmi Adhi S.Lukman mengatakan perlambatan disebabkan melemahnya kinerja industri pengolahan minyak sawit seiring dengan anjloknya harga komoditas perkebunan tersebut. Sementara itu, kinerja industri kecil dan menengah (IKM) makanan minuman juga tertekan, akibat fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
(Baca: Kemenperin Proyeksi Industri Manufaktur Tumbuh Hampir 5% di Kuartal II)
"Di kuartal IV 2018, volume dan harga sawit anjlok di bawah US$ 500 per ton dan belum ada peningkatan signifikan hingga awal tahun, meskipun kondisinya membaik," ujarnya kepada Katadata.co.id pada awal Mei lalu.
Dengan situasi bisnis yang masih menantang, ia memprediksi industri makanan minuman hanya akan tumbuh di kisaran 6%-8% tahun ini. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan prediksi Kementerian Perindustrian.