Tiga Perusahaan akan Olah Limbah Sawit Jadi Omega-3

Rizky Alika
25 Mei 2019, 09:38
limbah sawit, polusi karbon, pengolahan limbah, kelapa sawit, cpo
ANTARA FOTO/Rahmad
Pekerja merontokkan buah kelapa sawit dari tandannya di Desa Sido Mulyo, Aceh Utara, Aceh, Kamis (26/10). Para pekerja manyoritas kaum perempuan mengaku, dalam sehari mereka mampu memisahkan dan merontokkan biji kelapa sawit sebanyak 250 kilogram dengan upah Rp200 per kilogram atau menerima upah Rp.50 ribu perhari.

Menurutnya, pengolahan limbah tersebut akan berjalan komersial di tiga perusahaan tersebut mulai tahun ini secara business-to-business (B2B). Sementara pengoperasian secara masif akan berlangsung pada 2020.

Dengan adanya pengolahan limbah sawit, para peneliti menyebutkan polusi gas metana yang memiliki bobot 27 kali setara dengan karbondioksida (CO2) dapat berkurang. Adapun, limbah POME diperkirakan dapat mencapai 130 juta ton pada 2030. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan minatnya terhadap teknologi pengolahan limbah sawit tersebut. “Kalau dari segi konsepnya memang menarik. Bayangkan limbah diolah menjadi uang,” ujarnya.

(Baca: Banyak Tantangan, Ekspor Minyak Sawit Kuartal I Justru Naik 16%)

Sebagai negara penghasil minyak kelapa sawit, teknologi Novel Algae menguntungkan dari sisi investasi, ekspor, penyelesaian masalah limbah, dan peningkatan skala perekonomian di daerah pengembangan Palm 5.0.

Menurutnya, pabrik CPO Indonesia memproduksi sekitar 455 ribu ton POME per hari. Ini adalah limbah besar yang dibebani ke lingkungan. Terlebih lagi masih ada polusi CO2 dan efek berbahaya lainnya. 

Sebagai informasi, pengolahan limbah kelapa sawit di Universitas Tsukuba telah dikembangkan menjadi pusat penelitian teknologi Alga di dunia. Salah satu teknologi komersialnya dapat mengatasi masalah POME dengan mengurangi tingkat permintaan oksigen biokimia, sekaligus mengubahnya menjadi produk bernilai tinggi seperti omega-3 dan tepung ikan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...