Krakatau Steel Percepat Pembangunan Klaster Baja Cilegon

Image title
Oleh Ekarina
21 Maret 2019, 17:30
Baja Krakatau Steel
Agung Samosir|Katadata
Industri baja dalam negeri tengah agresif meningkatkan kapasitas produksi.

Sementara itu, skema pengembangan industri baja dalam negeri memiliki perbedaan dengan kondisi yang terjadi di luar.  Di tengah kelebihan pasokan baja dunia, Indonesia justru meningkatkan produksi baja nasional. Namun, hal ini bisa dimaklumi seiring dengan kebutuhan besar untuk pembangunan infrastruktur di dalam negeri. 

(Baca: Impor Baja Tiongkok Masih Akan Menggerus Neraca Perdagangan)

Deputi VII Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Perekonomian Rizal Affandi Lukman mengatakan, karena pasokan berlebih, sejumlah negara seperti Tiongkok, Uni Eropa, Jepang, Amerika Serikat, dan Afrika Selatan bahkan menekan produksi baja habis-habisan.

Negara-negara G20 juga setuju membentuk forum global untuk mengurangi produksi baja dunia yang disebut mencapai 1.900 juta ton per tahun. Tapi, tidak semua negara sepakat. “Beberapa negara seperti Indonesia, Meksiko, dan Brasil justru meningkatkan kapasitas industri untuk memenuhi permintaan baja domestik," kata Rizal dalam The 4th Government Task Force Team Meeting for National Steel Industry Development di Jakarta, Kamis (21/3).

(Baca: Pemerintah Akan Revisi Bea Masuk Anti Dumping Bermuatan Besi Plat)

Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Fajar Harry Sampurno mengatakan permintaan baja di dalam negeri masih tinggi dibandingkan kapasitas produksi. Maka dari itu, penting upaya peningkatan kapasitas produksi. "Tinggal koordinasi kebijakan agar bisa seimbang hulu dan hilir dalam industri baja ini," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...