Margin Perusahaan Makanan Minuman Menyusut seiring Pelemahan Rupiah

Image title
Oleh Ekarina
5 September 2018, 08:34
Perdagangan dan Retail
Arief Kamaludin | Katadata
Pengunjung di pusat perbelanjaan Carrefour, Jakarta, Jumat, (19/12). Pertumbuhan retail modern terutama format minimarket, convenience store, dan hipermarket 2013, bertumbuh 10–11 persen dengan total penjualan mencapai 150 triliun rupiah.

"Saat ini pengusaha masih sulit mengakses pasar misalnya ke Afrika yang memiliki hambatan tarif yang tinggi sebesar 30% lebih,"katanya.

(Baca juga : Jokowi Siapkan Langkah Jangka Pendek Hadapi Tekanan Rupiah)

Karenanya, dengan segala upaya tersebut pihaknya masih optimistis industri makanan minuman bisa mencapai target pertumbuhan sebesar 9% tahun ini atau sedikit di atas target pertumbuhan ekonomi.

Sebelumnya, lonjakan biaya bahan baku telah menyebabkan perushaaan waralaba restoran menaikan harga jual produknya. PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), perusahaan restoran pemegang lisensi Kentucky Fried Chicken (KFC) menaikan harga jual untuk mengompensasi kenaikan harga ayam.

Direktur Fast Food Indonesia Justinus D.Juwono menuturkan sejak awal Mei 2018 terjadi kenaikan harga ayam cukup tajam, sehingga perusahaan mau tak mau ikut menaikan harga jual produknya sebesar 3%. Namun, menurutnya kenaikan harga jual tidak diberlakukan terhadap seluruh produk makanan minuman KFC, hanya untuk beberapa menu produk berbahan dasar ayam.

(Baca: Gejolak Kurs Rupiah Diprediksi Bisa Berlangsung Hingga Akhir Tahun)

Dia pun menuturkan harga ayam masih berlangsung saat ini, meski demikian perseroan menegaskan kenaikan harga jual hanya akan dilakukan sekali sepanjang tahun ini.

"Kami melakukan adjustment harga, tapi kami pastikan hingga akhir tahun tidak ada lagi kenaikan harga jual," ujarnya di Jakarta, Kamis (29/8).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...