Surplus Dagang Juli US$ 598 Juta, Kinerja Ekspor-Impor Kian Lemah

Miftah Ardhian
15 Agustus 2016, 15:33
Uji Coba Angkutan KA Pelabuhan
Arief Kamaludin|KATADATA

Peningkatan impor nonmigas terbesar adalah golongan kapal laut dan bangunan terapung. Sedangkan penurunan terbesar adalah golongan mesin dan peralatan mekanik. (Baca: Kinerja Ekspor Mulai Membaik, Surplus Dagang Juni Naik Tinggi)

Adapun impor migas Juli 2016 mencapai US$ 1,47 miliar atau turun 16,84 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Begitu pula dibandingkan Juli tahun lalu yang turun 35,8 persen.

Berdasarkan golongan penggunaan barang, semua tiga golongan barang impor mencatatkan penurunan nilai. Impor barang konsumsi pada Juli 2016 anjlok 36,6 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan impor bahan baku/penolong dan barang modal menurun masing-masing 24,4 persen dan 29 persen.

Adapun selama Januari-Juli tahun ini, nilai impor bahan baku/penolong dan barang modal menurun masing-masing 12,1 persen dan 15,2 persen dibandingkan periode sama 2015. Sebaliknya, pada periode tersebut, impor barang konsumsi meningkat 12,3 persen. (Baca: Ekspor April Masih Lesu, Industri Manufaktur Terus Tumbuh)

Menurut Suryamin, salah satu faktor utama penurunan kinerja ekspor-impor pada Juli lalu adalah musim libur panjang Lebaran pada awal Juli lalu. "Kami menduga bulan Juli 2016, waktu efektif kerja hanya 16 hari," ujarnya dalam konferensi pers di kantor BPS, Jakarta, Senin (15/8).

Selain itu, ekonomi global yang masih mengalami pelemahan juga mempengaruhi kinerja ekspor-impor Indonesia. Ekspor nonmigas ke Amerika Serikat pada Juli 2016 yang tertinggi, yaitu US$ 990 juta. Disusul ke Cina US$ 920 juta dan Jepang US$ 820 juta. Kontribusi ke tiga negara itu mencapai 32,04 persen dari total ekspor Indonesia pada Juli 2016.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...