Empat Perusahaan Besar Rusia Sampaikan Minat Investasi ke Jokowi

Safrezi Fitra
19 Mei 2016, 21:07
Jokowi
Biro Pers Sekretariat Kepresidenan
Presiden Joko Widodo Bertemu dengan pimpinan dari empat perusahaan besar Rusia di Hotel Radisson Blu, Sochi, Rusia, Kamis (19/5)

Menanggapi keinginan Russian Railways, Menteri BUMN Rini Sumarno mengatakan pihaknya masih harus mengkaji dan meninjaunya dari segi aturan yang ada, terlebih dahulu. "Kami sedang melihat kemungkinannya, seperti bekerja sama dengan Kereta Api Indonesia (KAI)," ujarnya. (Baca: Kunjungi Eropa, Jokowi Kantongi Perjanjian Bisnis Rp 270 Triliun)

Setelah dengan Rusian Railways, Jokowi melanjutkan pertemuan Blackspace Group, RUSAL, dan Vi Holding Group. Blackspace Group memang telah beraktivitas di Sulawesi dan Kalimantan. Perusahaan yang fokus pada tambang batu bara dan nikel ini ingin menjajaki kemungkinan kerja sama dengan BUMN Indonesia.

Sementara RUSAL berharap dapat bekerja sama dengan BUMN tambang, yakni PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. (Antam) dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum. Sama seperti Blackspace, RUSAL juga merupakan salah satu perusahaan tambang terbesar di dunia yang fokus dalam pengolahan aluminium. (Baca: Bertemu Jokowi, Pengusaha Korea Siap Investasi Rp 250 Triliun)

Menurut Rini, ada hal yang menarik dalam pertemuan Jokowi dengan Vi Holding Group. Perusahaan ini mengaku memiliki teknologi baru untuk memproses nikel dengan harga yang sangat murah. Bahkan harganya bisa separuh dari harga produk turunan nikel yang diproduksi perusahaan lain di dunia.

Saat ini Vi Holding Group akan menyelesaikan pembangunan pabrik pertamanya di Rusia akhir tahun ini. Pemerintah Indonesia akan terus melihat dan menindaklanjuti pembicaraan tersebut dan menjajaki kemungkinan apakah teknologi baru tersebut dapat diterapkan di Indonesia.

Kepada tiga perusahaan ini, Jokowi menekankan bahwa proses pengolahan hasil tambang haruslah memperhatikan lingkungan dan memberi manfaat bagi masyarakat sekitar. Selain itu, kata Rini, Jokowi juga menekankan tiga perusahaan ini bisa memproses produk turunan dari hasil tambangnya hingga produk akhir. “Karena dengan produk akhir itu nilai tambahnya lebih tinggi," ujar Rini. (Baca: Pertamina Incar Blok Migas di Rusia)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...