Indonesia Lawan Malaysia dan Amerika Berebut Investasi Cina

Muchamad Nafi
16 Maret 2016, 18:42
Pembangunan.jpg
KATADATA/

Di sektor mineral juga sudah ada perusahaan Cina yang siap berinvestasi. Mereka mengicar wilayah di Bantaeng, Sulawesi Selatan dan Morowali, Sulawesi Tengah. Bidang kelistrikan pun diminati seperti di Seluma, Bengkulu. Juga pembangkit listrik bio massa di Papua. Ada pula perusahaan suku cadang kendaraan bermotor yang sudah masuk ke Indonesia pada Februari lalu.

Secara total, sepanjang dua bulan pada awal tahun ini, komitmen investasi tumbuh 163 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni mencapai Rp 561 triliun. Jumlah itu terdiri dari penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri, masing-masing Rp 448 dan 113 triliun. (Lihat juga: Asing Tertarik Investasi E-Commerce, Logistik dan Barang Konsumsi).

Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan pencapaian ini menunjukan kinerja investasi sudah sesuai dengan target Rp 3.500 triliun selama lima tahun. Apalagi investasi di industri padat karya mulai meningkat dibanding tahun lalu. Hal ini menunjukan bahwa paket kebijakan ekonomi mulai direspons positif oleh investor, khususnya untuk industri tekstil yang sempat diterpa pengurangan tenaga kerja pada 2015.

“Kami melihat target Rp 3.500 triliun sepanjang 2015-2019 masih on the track,” ujar Franky. “BKPM akan efektifkan pemasaran investasi di negara-negara yang menjadi fokus.” (Lihat pula: Realisasi Investasi Cina Rendah, BKPM Kawal Pabrik Mobil Wuling).

BPKM mencatat sektor prioritas tumbuh 40 persen. Sektor pertanian dan pariwisata masing-masing turun 80 persen dan 17 persen. Namun industri kemaritiman, orientasi ekspor, dan substitusi impor mampu tumbuh berturut-turut 134 persen, 366 persen, dan 885 persen. Begitu juga dengan industri pertanian dan hilirisasi sumber daya mineral tumbuh 80 persen dan 563 persen. Sedangkan industri padat karya naik enam persen. 

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...