Proyek Kereta Cepat, Jepang dan Cina Punya Peluang yang Sama

Safrezi Fitra
26 Agustus 2015, 15:30
Katadata
KATADATA

Sementara Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam hasil studinya menyebut nilai investasi yang dibutuhkan proyek ini mencapai 60 triliun. Pendanaannya 74 persen dibebankan kepada BUMN, 16 persen pemerintah, dan sisanya swasta. Untuk pengelolaannya, Jepang merekomendasikan pembentukan BUMN khusus yang menangani kereta cepat.

Hiroto Izumi mengatakan dirinya menyambut baik Indonesia yang tetap memberikan peluang bagi Jepang untuk mengikuti proses pembangunan kereta cepat ini. Dia menawarkan pengoperasian kereta ini sepenuhnya berada di tangan Indonesia, setelah proyeknya selesai.

"Jadi saya ingin mengusulkan bahwa nanti kerjasamanya akan seperti itu," kata Izumi.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno sangat berharap konsorsium Cina dan BUMN bisa menang dalam proyek kereta cepat rute Jakarta ? Bandung. Harapan ini disampaikan karena, Rini belum pernah diajak bicara oleh pihak Jepang terkait proyek ini, sedangkan dengan Cina pembicaraannya sudah cukup matang.

"Mohon doanya agar kami bisa memenangkan (proyek) high speed rail dan bermitra dengan Cina. Kalau Jepang belum tahu (skema) mereka seperti apa," kata Rini.

Mengenai proyek ini, beberapa BUMN telah membentuk konsorsium, yakni PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PTPN VIII (Persero), PT LEN (Persero), dan PT INKA (Persero). Konsorsium ini bahkan sudah siap bermitra dengan Cina untuk menggarap kereta cepat Jakarta ? Bandung.

(Baca: Dua Menteri Beda Pendapat Soal Rencana Garuda Beli 30 Pesawat)

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...