Imbas Covid-19, Pertumbuhan Industri Diramal Terpangkas Jadi 2,5%

Image title
Oleh Ekarina
21 April 2020, 18:16
Imbas Covid-19, Pertumbuhan Industri Diramal Terpangkas Jadi 2,5%.
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/hp.
Ilustrasi Pekerja membuat kostum Alat Pelindung Diri (APD) di PT Kasih Karunia Sejati, Malang, Jawa Timur, Senin (6/4/2020). Menteri Perindustrian memprediksi pertumbuhan inudustri tahun ini turun jadi 2,5% dari 5,3% akibat pandemi corona.

Dia pun tak menampik, pelemahan kinerja industri akan menyebabkan sektor usaha gulung tikar. Agus menyatakan, sektor yang paling rentan menutup usahanya selama corona yakni indstri kecil menengah (IKM). 

"IKM sektor yang sangat suffer mungkin akan menajadi sektor yang pertama kali mengalami gulung tikar,  PHK atau merumahkan karyawan, " ujarnya. 

Sedangkan laporan yang diterima Kementerian Ketenagakerjaan mencatat, sebanyak 1,94 juta pekerja dirumahkan atau terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) imbas pandemi corona.

Angka tersebut berasal dari 114.340 perusahaan di berbagai wilayah Indonesia. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menjelaskan DKI Jakarta sebagai provinsi dengan jumlah terbesar pekerja yang dirumahkan.

(Baca: BI Pantau Industri Manufaktur Masih Ekspansi meski Melambat)

“DKI Jakarta cukup besar, yang dirumahkan ada 449.545 pekerja, kemudian Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur kemudian Bali," kata dia dalam acara peluncuran pusat informasi corona Kumparan, Minggu (19/4).

Ia memerinci, sebanyak 83.546 perusahaan di sektor formal terdampak pandemi corona, dengan total 1,5 juta pekerja di-PHK atau dirumahkan. Sedangkan, yang terdampak corona di sektor informal sebanyak 30.794 perusahaan, dengan lebih dari 443 ribu di-PHK atau dirumahkan.

Jumlah tersebut baru yang terdata lantaran melapor ke Kementerian Tenaga Kerja. Ida mengatakan masih ada pekerja yang terkena PHK dan dirumahkan, namun tidak teridentifikasi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...