Pengembangan D100 Ditaksir Mampu Serap 30 Juta Ton Minyak Sawit

Image title
16 Juli 2020, 17:15
Pengembangan D100 Ditaksir Mampu Serap 30 Juta Ton Minyak Sawit.
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/NZ.
Petani memetik tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Desa Pasi Kumbang, Aceh. Petani sawit menyambut baik rencana Pertamina mengembangkan D100 dengan harapan meningkatkan harga TBS petani.

"Sawit ini kan produksi bahan yang tidak tergantikan dari komoditas sejenis, katakanlah dengan barang kedelai itu harganya akan 10 kali lebih mahal dari CPO. Pada situasi perekonomian negara-negara lain yang tengah sulit mereka akan mencari barang yang lebih murah," kata Gulat.

Pendapat senada juga diungkap Ketua Umum Gapki Joko Supriyono. Dia mengatakan, pengusaha menyambut positif program Pertamina tersebut. Dengan adanya D100, konsumsi solar dapat digantikan dengan produk nabati yang lebih menguntungkan produsen sawit dalam negeri.

"Program D100 sudah pasti berdampak positif untuk industri sawit secara keseluruhan, hanya saja yang perlu didetailkan peta jalannya (roadmap) ke depan seperti," kata dia.

Program D100 yang dicanangkan Pertamina merupakan bahan bakar minyak atau BBM ramah lingkungan tersebut merupakan hasil pengolahan Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO) 100% di Kilang Dumai. Skema RBDPO merupakan pengolahan minyak kelapa sawit atau CPO yang diproses lebih lanjut sehingga hilang getah, impurities maupun baunya. 

(Baca: Pertamina Siap Produksi Pertama Kali BBM dari 100% Kelapa Sawit)

Uji coba pengolahan produksi yang dilaksanakan pada 2 - 9 Juli 2020 tersebut merupakan uji coba ketiga setelah sebelumnya uji coba RBDPO melalui co-processing hingga 7,5% dan 12,5%. Keberhasilan tersebut mendapat dukungan pemerintah melalui kunjungan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita ke Unit DHDT Refinery Unit (RU) II Dumai pada Rabu (15/7). 

Agus menyebut, Presiden Joko Widodo mengarahkan untuk mengawal implementasi Program Bahan Bakar Nabati (BBN) dalam rangka mengoptimalkan kelapa sawit sehingga meningkatkan kesejahteraan petani. 

Seperti diketahui, sawit merupakan salah satu komoditas andalan Indonesia dan menjadi penyumbang devisa terbesar setelah batu bara. Berdasarkan data Kementerian Pertanian , pada 2019, produksi sawit (minyak sawit dan inti sawit) 2018 tumbuh 6,85% menjadi 48,68 juta ton dari tahun sebelumnya.
 
Jumlah produksi tersebut terdiri atas sawit dari perkebunan rakyat sebesar 16,8 juta ton (35%), perkebunan besar negara 2,49 juta ton (5%), dan perkebunan besar swasta 29,39 juta ton (60%). Produksi sawit nasional telah melonjak lebih dari 5.600% atau sekitar 144% per tahun.
 

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...