Setelah Dua Bulan Loyo, PMI Manufaktur Indonesia ke Fase Ekspansif

Image title
Oleh Maesaroh
1 Oktober 2021, 09:25
manufaktur, PMI Manufaktur
ANTARA FOTO/UMARUL FARUQ
Pekerja memproduksi lampu tenaga surya hemat energi saat peresmian pabrik PT Santinilestari Energi Indonesia di kawasan Ngerong, Gempol, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (25/7/2019). Pabrik yang bergerak dalam industri manufaktur energi terbarukan tersebut mengembangkan berbagai produk bidang pembangkit energi listrik dengan pemanfaatan energi matahari dan memproduksi peralatan elektronik khususnya "Solar Smart Charge Controller".

 "Permintaan telah hidup kembali. Namun permintaan ekspor masih lemah pada bulan September. Gangguan akibat adanya pandemi COVID-19 dan kesulitan pengiriman terus mempengaruhi permintaan ekspor,"tutur IHS Markit.

Kesulitan pengiriman menyebabkan makin menumpuknya pekerjaan sehingga waktu pengiriman dari pemasok semakin panjang di bulan September

Sektor ketenagakerjaan juga masih terhambat oleh  COVID-19 meskipun permintaan baru telah membaik. Perusahaan yang disurvey terus melaporkan adanya pengunduran diri ataupun PHK akibat COVID-19 .

Tekanan harga di sektor manufaktur juga masih terjadi di bulan September. Meskipun tingkat inflasi biaya input sedikit menurun sejak bulan Agustus, namun tingkat inflasi tergolong masih tinggi karena adanya kenaikan biaya bahan baku.

"Akibatnya, perusahaan manufaktur terus membebankan sebagian biaya ini kepada klien, dengan inflasi harga output terus meningkat cepat selama hampir tiga tahun," kata IHS Markit.

 Meskipun masih ada gangguan pasokan dan pembatasan mobilitas, perusahaan manufaktur Indonesia tetap optimis mengenai proyeksi produksi 12 bulan mendatang dengan harapan situasi COVID-19 akan membaik. 

PMI Indonesia sempat berada di bawah level 50 sepanjang Maret 2020 hingga Oktober 2020, kecuali pada bulan Agustus 2020 di mana PMI sempat menyentuh level 50,8. PMI Indonesia bahkan menyentuh level terendah sepanjang sejarah pada April 2020 dengan angka hanya mencapai 27,50 poin.

PMI Mulai membaik menjelang awal tahun 2021 dan bahkan mencapai rekor baru di Mei tahun ini di level 55,3.



Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...