Harga CPO Bakal Turun pada Juni Seiring Keran Ekspor Dibuka Indonesia

Yuliawati
Oleh Yuliawati
4 Mei 2022, 16:52
CPO, harga CPO
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/aww.
Pekerja mengangkut dan menata tandan buah segar kelapa sawit saat panen di Desa Jalin, Kecamatan Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Senin (23/8/2021).

Harga CPO mencapai level tertinggi dalam satu dekade di atas US$ 1.200 pada 2021 karena produksi yang turun sedangkan permintaan selama tiga tahun terakhir terus meningkat. Konflik Rusia-Ukraina membuat harga CPO kembali meroket US$ 1.900 per ton, kemudian sempat menyentuh level US$ 2.010 per ton pada perdagangan Rabu (9/3/2022) di Bursa Komoditas Rotterdam.

Invansi Rusia menyebabkan pasokan minyak bunga matahari mentah dari Ukraina dan Rusia terganggu. Kedua negara itu menguasai lebih dari dua pertiga minyak bunga matahari global. Selain itu, produksi kedelai yang terganggu akibat musim kemarau, membuat permintaan substitusi minyak nabati semakin besar.

Pemerintah Indonesia pada Rabu (27/4) mengumumkan larangan ekspor berlaku bagi seluruh jenis bahan baku minyak goreng. Larangan tersebut berlaku untuk minyak sawit mentah atau CPO dan produk olahannya termasuk Refined bleached deodorized (RBD) Palm Olein, dan minyak goreng.

Kebijakan larangan ekspor tersebut sempat menuai protes karena dianggap akan memberikan masalah baru seperti lonjakan harga minyak nabati. Bahan baku minyak sawit mentah selama ini digunakan dalam beragam produk, seperti makanan, sabun, lipstik, dan bahkan tinta cetak.

Pasokan bahan baku yang dibutuhkan secara luas ini membuat langkah penyetopan ekspor CPO oleh Indonesia berdampak besar bagi dunia. Presiden Asosiasi Ekstraktor Pelarut India, Atul Chaturvedi, mengatakan kebijakan ini menyebabkan dampak inflasi ke banyak negara. "Jika rantai pasokan terganggu, perusahaan akan mencoba menjatah pasokan mereka karena mereka tidak tahu apa yang akan terjadi besok," kata Atul dikutip dari The Straits Times , Kamis (28/4).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...