Biaya Logistik Mahal Imbas Pungutan Liar, Medan dan Makassar Tertinggi

Andi M. Arief
18 Mei 2022, 17:53
Suasana boongkar muat barang logistik ke kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (7/2/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi 2021 mencapai 3,69%, lebih baik dibandingkan tahun 2020 yang mengalami kontraksi 2,07%. Namun, an
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Suasana boongkar muat barang logistik ke kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (7/2/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi 2021 mencapai 3,69%, lebih baik dibandingkan tahun 2020 yang mengalami kontraksi 2,07%. Namun, angka ini berada di bawah proyeksi Menteri Keuangan Sri Mulyani sebesar 4%.

Berkah Pandemi

Mahendra menilai, industri logistik nasional mendapatkan berkah dari pandemi Covid-19. Menurutnya, pandemi memaksa pelaku industri logistik untuk mengaplikasikan teknologi nirsentuh. 

Alhasil, pengaplikasian teknologi di industri logistik kini lebih mudah diterima. Mahendra menilai, industri logistik nasional kini harus menerapkan skema rating seperti yang dilakukan oleh konsumen kepada pengemudi dalam jasa transportasi daring. 

Maka dari itu, Mahendra menyarankan agar Kementerian Perhubungan melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk penerapan teknologi tersebut. Pemangku kepentingan yang dimaksud adalah Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, hingga Kementerian Keuangan. 

"Logistik (sebelumnya) selalu mengikuti perdagangan. Sekarang (perdagangannya) ke e-commerce. Logistiknya juga harus digital," kata Mahendra. 

Laporan Ken Research memprediksi, tren pendapatan pasar logistik Indonesia semakin meningkat hingga 2024. Pada 2020, pendapatan logistik Indonesia US$ 220,9 miliar dan akan mencapai US$ 300,3 miliar pada 2024.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...