European Investment Bank Tertarik Jajaki Investasi IKN Nusantara

Tia Dwitiani Komalasari
19 Juli 2022, 15:51
Prasasti bergambar peta Indonesia berdiri di titik nol kilometer Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (19/4/2022). Prasasti tersebut dibangun di atas tanah dan air dari 34 provinsi di
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/wsj.
Prasasti bergambar peta Indonesia berdiri di titik nol kilometer Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (19/4/2022). Prasasti tersebut dibangun di atas tanah dan air dari 34 provinsi di Indonesia yang telah disatukan.

European Investment Bank telah aktif di Indonesia sejak 1995 dan mendukung program penyediaan air, sektor energi, proyek telekomunikasi. Prioritas lain dari EIB di Indonesia adalah energi baru dan terbarukan, pengelolaan limbah, pengurangan sampah di laut dan plastik, serta medukung Indonesia dalam memenuhi agenda Suistanable Development Goals (SDG)

European Investment Bank juga merupakan EU Climate Bank yang merupakan salah satu lembaga pembiayaan terbesar dalam aksi pengentasan masalah iklim. Lembaga tersebut berencana untuk memobilisasi € 1 triliun pada 2030 untuk aksi iklim di UE dan secara global, termasuk Indonesia.

Lembaga tersebut berencana untuk mendedikasikan setengah dari pembiayaan tahunannya untuk aksi iklim hingga 2025. EIB berkomitmen untuk mensukseskan rencana Eropa menjadi benua netral karbon pertama pada 2025. Lembaga tersebut juga akan memobilisasi tambahan € 1 miliar dalam pembiayaan untuk transisi hijau pada 2026. Tahun lalu, pembiayaan EIB untuk aksi iklim dan pembiayaan keberlanjutan lingkungan mencapai € 27,6 miliar atau 51% dari total pembiayaan.

Pada 2020, EIB menginvestasikan € 150 juta dalam program the Catalytic Green Finance Facility (ACGF) yang dilakukan oleh Perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Investasi tersebut menandai dukungan EU Climate Bank dalam membangun transportasi, energi, dan skema penyediaan air bersih di Asia Tenggara.

Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi asing di Indonesia mencapai US$10,25 miliar pada kuartal I-2022. Penanaman Modal Asing (PMA) terbesar pada kuartal I-2022 masuk ke sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya, yakni US$2,57 miliar. Nilai ini setara dengan sekitar 25% dari total realisasi PMA pada periode tersebut.

Halaman:
Reporter: Tia Dwitiani Komalasari
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...