Pemerintah Soroti Tiga Komoditas Pangan yang Impornya Masih Besar

Ameidyo Daud Nasution
1 Oktober 2022, 17:26
pangan, kedelai, gandum, bawang putih
ANTARA FOTO/Umarul Faruq/foc.
Petani memanen kedelai di Persawahan kawasan Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (25/9/2022).

"Saat mereka (negara produsen gandum) setop ekspor, ini jadi masalah. Maka kami ajak produsen (cari alternatif)," kata Ketut.

Dari data BPS, impor gandum dan meslin Indonesia mencapai 4,36 juta ton dengan nilai US$1,65 miliar sepanjang Januari-Mei 2022. Terbesar berasal dari Australia dengan nilai US$ 585,6 juta.

Grafik:

Bawang Putih

Sama seperti kedelai, Ketut mengatakan 80% pasokan bawang putih Indonesia masih impor. Ia mengatakan hal yang penting adalah memastikan petani mendapatkan insentif agar mau menanam tanaman hortikultura ini.

Ini lantaran BPN sudah mempelajari bahwa tanah di Indonesia cocok untuk ditanami bawang putih. Salah satu lokasi yang potensial adalah Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Perlu insentif agar petani mau produksi dan ada kepastian diserap," katanya. Sedangkan sepanjang 2021, produksi bawang putih nasional hanya mencapai 45,09 ribu ton, turun 44,88% dari 81,8 ribu ton pada 2020.

Adapun komoditas lain seperti beras, ayam, telur, jagung, hingga minyak goreng masih dalam posisi surplus. Ketut mengatakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) saat ini mencapai 800 ribu ton, namun harus terus ditingkatkan.

"Rapat koordinasi terbatas telah menetapkan kenaikan hingga mencapai 1,2 juta ton," katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...