Subsidi Motor Listrik Rp 6,5 Juta untuk Ojol Dinilai Salah Sasaran

Tia Dwitiani Komalasari
14 Desember 2022, 15:08
Seorang pengemudi ojek daring mengganti baterai motor listriknya di SPKLU Gedung PLN Gambir, Jakarta, Rabu (13/0/2022).
ANTARA FOTO/Agha Yuninda/wsj/tom.
Seorang pengemudi ojek daring mengganti baterai motor listriknya di SPKLU Gedung PLN Gambir, Jakarta, Rabu (13/0/2022).

"Subsidi produksi atau subsidi harga jual yang bisa mencapai triliunan rupiah tersebut sebaiknya dialihkan ke pembangunan infrastruktur kendaraan listrik untuk angkutan umum atau paling tidak sebagian dialihkan ke subsidi bus listrik untuk mewujudkan angkutan umum yang berkualitas, terjangkau, dan ramah lingkungan," katanya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan subsidi pembelian kendaraan listrik ditargetkan akan dimulai di tahun depan.  Luhut menyampaikan, saat ini pemerintah sedang membicarakan dan menghitung tentang besaran dana subsidi kendaraan listrik untuk masyarakat.

Dirinya menegaskan, Indonesia tidak boleh kalah dari Thailand dan Vietnam yang telah lebih dahulu memberi subdisi kendaraan listrik. "Kita kan benchmark saja dengan Thailand dan Vietnam, jadi jangan sampai kita kalah," katanya kepada media di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (13/12). 

Selain itu, Luhut menegaskan agar jumlah subsidi tidak kalah dengan negara-negara tersebut. Menurutnya jika jumlah subsidi kalah, Indonesia akan rugi.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan ekosistem kendaraan listrik akan berkembang pesat dalam beberapa tahun ke depan.

Kementerian ESDM memprediksi jumlah motor listrik di Indonesia akan meningkat menjadi 11,79 juta unit pada 2025, kemudian terus berkembang hingga 13 juta unit pada 2030.



Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...